Aksi Bocah Angon Gelar Do’a Ngunduh Hujan

oleh -255 views
Suasana ritual " bocah angon " ditengah simpang kayen Kecamatan Kayen

PATI,  Suara Indonesia-News.Com, aksi komunitas “bocah angon” gelar perform doa Ngunduh Udan di Alun-alun Kayen Minggu (18/10).

Dua barongan turut mengiringi ritual hujan yang diikuti puluhan seniman yang tergabung dalam Komunitas Bocah Angon, Ritual dengan aksi teatrikal carang garing ini, menuju agar segera diturunkannya hujan akibat kemarauyang berkepanjangan.

Aksi tersebut dipelopori petinggi seniman pati asal kayen yakni aziz wisanggeni menyampaikan kepada suara indonesia-news.com.

Kami berdoa dan berharap  segera turun hujan,” papar petinggi Bocah Angon.

Ritual yang diberi nama “Ngunduh Udan” tersebut, diawali mengelilingi Alun-alun Kayen membawa kemenyan dan kendi, ritual dilanjutkan dengan aksi teatrikal carang garing dengan perpaduan seni barongan.

Menurut Azis wisang geni, aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas dampak kekeringan. Pasalnya, selain berdampak pada manusia dan lingkungan sejumlah spesies fauna yang hidup di kawasan Pegunungan Kendeng yang semakin memprihatinkan.

“Saya melihat sendiri, beberapa waktu lalu ada burung merak, harimau akar, monyet burung elang, beruang yang sampai turun gunung untuk mencari minum, dan ulah manusia yang berburu yang membuat fauna disekitar kendeng geram dan punah, ritual ini sendiri adalah bentuk penggambaran dari keprihatinan betapa malang nasib mereka, fauna dan petani merindukan air hujan “. Imbuh aziz penuh harapan.

Tak hanya mengajak seniman alam ritual tersebut, juga ritual lintas agama turut hadir tokoh dari Nahdatul Ulama (NU) dan tokoh gereja setempat.

Setelah melakukan ritual tersebut, pihaknya berkeyakinan hujan akan diturunkan dalam waktu dekat namun belum bisa memprediksikan secara pasti hujan akan diturunkan kapan itu haknya sang pencipta, intinya kami dan segenap aksi bocah maupun tamu undangan mengajak para petani,maupun aksi kebrutalan atas perbuatan kepada fauana bisa tersadarkan betapa pentingnya kelestarian alam diruas hutan.

“Ritual ini kami yakin pasti akan diberikan hujan, kami belum tahu kapan akan diturunkan hujan, tapi kami berharap semoga saja doa ini terlaksana kelak hijau daun,petani, maupun fauna bangkit segar”. (Ipung ).

Tinggalkan Balasan