Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPendidikanTeknologi

Zoonosis, Masyarakat Dihimbau Hati-Hati dalam Memilih Hewan Kurban

Avatar of admin
×

Zoonosis, Masyarakat Dihimbau Hati-Hati dalam Memilih Hewan Kurban

Sebarkan artikel ini
36d31cef ead9 4047 a975 6d22ebbdb7bb
Foto: Dr syailin ketua PDHI JATIM 2. (Foto: Adi Wiyono/SI)

KOTA BATU, Senin (28 Agustus 217) suaraindonesia-news.com – Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Jawa Timur 2 menghimbau kepada masyarakat dalam memilih hewan korban, dan pastikan Hewan kurban yang akan disembelih dalam keadaan sehat dan tidak cacat.

Dr Syailin ketua PHDI Jatim 2 mengatakan sedikitnya terdapat lima penyakit berbahaya pada hewan kurban sapi dan kambing, dan ini juga berbahaya karena dapat menular pada manusia yakni zoonosis.

“Lima penyakit yang terjangkit pada hewan kurban diantaranya, antraks, kudisan scabies, zoonosis, Ort dan demodick serta ring,” kata dr Syailin saat ditemui disela-sela acara bimtek penyembelihan hewan kurban untuk seluruh takmir masjid di kota Batu, Senin (28/8) siang di Rumah Potong Hewan (RPH) Junrejo Kota Batu.

Ia menjelaskan penyakit zoonosis adalah penyakit menular bukan hanya pada sesame hewan saja tetapi juga pada pada manusia, makanya sebelum mengkonsumsi sebaiknya dilakukan pengecekan, apakah hewan tersebut mengandung penyakit atau tidak.

Baca Juga :  Disdik Sumenep Dorong Lingkungan Sekolah Aman dan Nyaman untuk Siswa Baru Selama MPLS

“Dengan dilakukan Bimtek ini dimaksudkan agar seluruh takmir masjid dan mushola di kota Batu mengetahui ciri-ciri hewan yang mengandung penyakit yang berbahaya dan kemudian tidak dikonsumsi,” jelasnya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengetahui dan meninjau kembali hewan kurban mana yang bagus untuk di sembelih serta aman untuk di konsumsi masyarakat. Baca Juga: GNPK Protes, Tiga Oknum Pejabat Pemkot Batu Yang Terkena OTT Dipulangkan ⁠⁠⁠⁠

Sebelum pelaksanaan penyembelihan korban, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang ciri-iri hewan yang sehat dan juga hewan yang tidak layak dikonsumsi.

“Alhamdulillah hasilnya bagus masyarakat sekarang sudah pada pintar, pedagang dan pembeli sudah mulai selektif, hewan yang mengandung penyakit tidak mau membelinya, pedagang juga demikian, tidak mau menjualnya,” jelasnya.

Baca Juga :  Polres Pamekasan Panen Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Selain itu dalam Bimtek juga diajarkan bagaimana cara menyembelih hewan dengan benar menurut agama islam, tata cara penyembelihan di kegiatan tersebut juga di pratekan dengan pemeriksaan terhadap organ dalam hewan korban. Bimtek itu dihadiri sebanyak 35 takmir masjid dan mushola se kota Batu.

Dalam Bimtek itu selain menjelaskan ciri-ciri hewan yang mengandung penyakit itu juga karena banyak ditemui kasus-kasus jika hewan kurban yang telah di sembelih ternyata masih hidup dan hal ini disebabkan karena si penyembelih tidak mengetahui apakah tiga saluran di leher sapi sudah putus atau belum, seperti saluran nafas saluran makan dan pembuluh darah. (Adi Wiyono).