LUMAJANG, Senin (20/5/2019) suaraindonesia-news.com – Pj. Sekda Lumajang, Agus Triyono menyinggung soal potensi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019.
Yang mana menurutnya, potensi pemasukan PAD tahun ini, sangat rawan terjadi devisit murni, terutama dari sektor Pariwisata.
Obyek wisata andalan Kabupaten Lumajang, yaitu, Pemandian Alam Selokambang dan Water Park Wonorejo, dikhawatirkan tidak dapat memberikan pemasukan PAD secara maksimal pada liburan lebaran 1440 H/ 2019 M mendatang.
“Hal itu, karena “time schedule” yang tidak tepat. Sehingga, potensi pemasukan PAD dari karcis masuk dengan tarif khusus, di dua obyek wisata andalan tersebut, agaknya sulit tercapai,” Kata Agus.
Sementara itu, menurut penggiat wisata Lumajang, Afu kepada media ini mengatakan jika kekawatiran dari Pj. Sekda akan terjawab dengan sinergitas OPD terkait.
Selama ini, kata Afu, kurangnya sinergitas OPD membuat potensi PAD bisa rendah dan kurang maksimal.
“Sebagai contoh, Dinas Pariwisata harus bersinergi dengan Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMDes) serta dengan Dinas Pertanian. Sebab dimasing-masing OPD tersebut ada potensi yang bisa digali demi mewujudkan pariwisata yang bagus dan mendapatkan PAD yang besar,” ungkapnya.
Afu memberikan gambaran sebuah potensi, jika di Kecamatan Pasrujambe ada panenan ketela namun tidak terjual karena harga murah, maka pihak Dinas Pertanian wajib mendata berapa luasan lahan, jumlah petani dan berapa besar hasil panenannya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan menurut Afu bersama dengan Dinas Koperasi UMKM membeli hasil pananan tersebut dengan harga wajar, sebagai wujud kepedulian pemerintah hadir untuk masyarakat.
“Sebab jika tidak, ketela tersebut dibuang percuma oleh petani. Dengan dibeli oleh OPD maka bisa disalurkan kepada pelaku UMKM binaannya untuk bisa mengolah menjadi produk olahan makanan asli Lumajang,” ujarnya.
DPMDesa dengan binaannya bisa kolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan dukungan Dinas Pariwisata untuk menjualkan hasil olahan UMKM ke dalam dan ke luar kota.
“Sebab para pelaku UMKM mempunyai jaringan di luar kota, bahkan sampai luar negeri, monggo dicoba,” pungkasnya.
Reporter : Fuad
Editor : Amin
Publiser : Imam