Peringatan Hardiknas 2024, Dewan Pendidikan Mulai Berani Bicara Soal Permasalahan Pendidikan Sampang

oleh -70 views
FOTO : Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang Imam Abu Cholid, didampingi anggotanya saat menerima audensi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sampang, usai upacara Hardiknas Tahun 2024. (FT/Nor/SI)

SAMPANG, Kamis (2/5/2024) suaraindonesia-news.com – Diamnya Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang, rupanya masih menunggu momen yang pas untuk bicara pada media. Terbukti, di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke 135 Tahun 2024, Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang mulai berani angkat bicara pada media terkait permasalahan pendidikan di Kabupaten Sampang.

Bertempat dikantor Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang Jl Kusuma Bangsa, menggelar pres rilis pada sejumlah media yang tergabung dalam wadah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sampang.

Dihadapan media Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang, Imam Abu Cholid, mengungkapkan semua permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan Sampang. Termasuk masalah rendahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM), yang selama ini menjadi momok bagi dunia pendidikan Kabupaten Sampang.

Imam mengatakan, masalah pendidikan di Kabupaten Sampang sangat komplek. Banyak masalah pendidikan yang penting untuk di sikapi serius oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Menariknya, Imam menuding Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang kurang serius dan kurang bertanggung jawab atas permasalahan yang sudah lama terjadi.

Baca Juga: Jokowi: Dengan Adanya Sertifikat, Mafia Tanah Jadi Berkurang

Diungkapkannya, masalah pendidikan di Sampang diantaranya, Indek Pembangunan Manusia (IPM), yang masih terendah ke 36 dari 38 Kabupaten se–Jawa timur. Masalah sarana dan prasarana sekolah yang masih banyak rusak berat. Kwalitas dan kuantitas guru pengajar yang masih rendah dan terkesan kurang memiliki jiwa pendidik. Banyak Ponpes tidak relevan dalam kurikulum nasional. Dan Image sekolah Negeri yang kalah dengan sekolah swasta.

“Sesuai data Dewan Pendidikan Sampang yang berhasil dikumpulkan, sementara ini kebutuhan ijazah paket jumlahnya sebanyak 15.763 orang, dengan catatan mereka di atas usia 25 tahun, yang belum memiliki ijazah formal,” ungkapnya.

Untuk rinciannya, tingkat SD setara Paket A membutuhkan 2.226 Ijazah. Paket B setara SLTP sebanyak 6.437. Dan Paket C setara SMA sebanyak 7.040 ijazah. Itu baru 9 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang.

“Artinya ada 5 kecamatan yang belum di data, yaitu kecamatan Torjun, Sokobanah, Banyuates, Ketapang, dan kecamatan Karang Penang,” imbuhnya.

Terpisah, menyikapi pernyataan Dewan pendidikan Sampang, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Moh. Fadli mengakui sejumlah masalah tersebut, dan pihaknya menilai masalah tersebut juga terjadi di banyak daerah dan mungkin secara nasional.

Namun jelasnya, pihaknya tidak tinggal diam dan sudah melakukan tindakan. Bahkan, sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Diantaranya, sarana dan prasarana serta kwalitas guru hingga upaya peningkatan IPM dengan menggelar program kesetaraan paket A, B dan C. Dimana saat ini ada 39 lembaga yang tersebar di 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang, yang menggelar program dimaksud.

“Momentum Hardiknas ini, adalah momentum kebangkitan pendidikan di Kabupaten Sampang, dan terimakasih kepada semua pihak, utamanya Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang, yang peduli dengan dunia pendidikan Kabupaten Sampang,” tandas Fadeli.

Reporter: Nora
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri

Tinggalkan Balasan