Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EkonomiRegionalTeknologi

Tembakau Havana Kuba Dipilih Sebagai Bahan Baku Cerutu Jember Berkelas Dunia

Avatar of admin
×

Tembakau Havana Kuba Dipilih Sebagai Bahan Baku Cerutu Jember Berkelas Dunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20211201 130155
Cerutu buatan tangan (handmade) BIN Cigar Jember menjadi primadona pasar dunia. (Foto: Guntur Rahmatullah/SI)

JEMBER, Rabu (01/12/2021) suaraindonesia-news.com – Tembakau telah menjadi ikon Kabupaten Jember sejak dahulu kala, bahkan dalam logo Pemerintah Kabupaten Jember terdapat latar belakang bergambar daun tembakau yang merupakan daun emas bagi kehidupan warga Jember. Produk olahan tembakau yang paling tersohor dari kota ini adalah cerutu, bahkan cerutu asal Jember telah merambah ke berbagai negara di dunia.

Salah satu industri cerutu di Jember adalah Boss Image Nusantara (BIN) Cigar, sebuah perusahaan penghasil cerutu dengan ciri khas memakai bahan baku tembakau bawah naungan varietas Havana Kuba.

Almarhum Kahar Muzakir, merupakan sosok dibalik varietas Havana Kuba yang dipilih menjadi bahan baku cerutu produksi BIN Cigar yang berpusat di Jl. Brawijaya No. 5 Jubung Jember.

Butuh waktu puluhan tahun bagi Kahar yang merupakan Pendiri BIN Cigar Jember untuk mantap menentukan varietas tembakau jenis Havana sebagai bahan baku.

Kami berkesempatan mewawancarai Direktur Utama BIN Cigar, Imam Wahid Wahyudi yang menceritakan perjalanan Kahar Muzakir yang menjatuhkan pilihannya ke tembakau Havana Kuba.

Kenapa memilih tembakau Havana ?

Rentetan ceritanya cukup panjang kenapa BIN ini didirikan. Pertama memang memandang bahwa Jember ini kota tembakau, pusat tembakau dunia malah, dulu produksi tembakau diekspor ke Eropa masih dalam bentuk raw material, sedangkan Eropa sendiri yang membuat cerutunya.

Nah, kondisi ini membuat ide kenapa kita tidak memproduksi cerutu itu sendiri. Dicobalah membuat cerutu yang awalnya hanya bersifat personal (untuk dinikmati sendiri) oleh beliau (Pak Kahar). Lama-lama kok banyak yang minat, banyak yang suka dengan rasa maupun tampilannya, akhirnya mulailah memasuki dunia produksi. Kebetulan beliau itu punya benih Havana, akhirnya diteliti cukup lama, hampir 20 tahun lah, sampai akhirnya ketemu ilmunya, resepnya.

Dipilih Havana seeds itu karena ya sekarang yang jadi kesukaan dunia cerutu itu memang tembakau-tembakau Havana, ditinjau dari aroma, daya bakar maupun rasanya itu masuk pada standart cerutu, akhirnya BIN membuatlah sebuah cerutu yang dari tembakau Havana seeds. Ini yang membedakan dengan cerutu-cerutu lain produksi Indonesia. Jadi itu sejarahnya kenapa kita memulai dan memilih Havana seeds.

Baca Juga :  KNPI Kota Bogor dan Kelompok Cipayung Plus Aksi Dukung Bogor Street Festival 2019

Havana seeds merupakan tembakau yang sudah disukai oleh para penikmat cerutu di seluruh dunia, makanya BIN memakai tembakau jenis ini.

Apakah Pak Kahar merupakan pencetus pertama orang yang memproduksi cerutu menggunakan tembakau Havana di Indonesia ?

Waduh kalau itu saya tidak tahu, siapa yang pertama kali. Tidak terlalu banyak referensi. Havana itu kan asalnya dari Kuba, tapi sekarang sudah banyak ditanam di berbagai negara, di Vietnam ada, terus di Filipina juga ada, termasuk Indonesia.

Segmen peminat cerutu itu sendiri datang dari mana ?

Cerutu lebih dinikmati oleh kalangan menengah ke atas. Khusus Havana seeds ditetapkan menjadi kharateristik BIN, dan semua dikerjakan tangan atau handmade.

Peminatnya beragam dari dalam maupun luar negeri. Kalau dalam negeri dari berbagai kota mulai dari Surabaya, Semarang, Jakarta, Jogja, Kendari, Makassar, Manado, Bali, Ternate, Batam, Pekanbaru, Balik papan. Rata-rata hotel berbintang di daerah tersebut sudah memajang produk cerutu BIN di lobby, tempat bersantai sambil menemani minum wine.

Kalau dari luar negeri yang intens adalah paling besar dari China, Jepang juga Yunani, tapi Yunani lebih condong memesan cerutu kecil namun dalam jumlah besar.

Kita juga rutin menyelenggarakan festival cerutu, terbaru adalah Festival Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) ke 3 yang merupakan kolaborasi BIN Cigar dengan Pemmkab Jember.

Acara yang berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 26 hingga 28 November 2021 itu dibuka secara resmi oleh Bupati Jember Hendy Siswanto di aula PB Sudirman kantor Pemkab Jember.

Baca Juga :  Hari Kartini, Kopri PC PMII Sumenep: Silahkan Pakai Kebaya Namun Jangan Lupa Budaya

Festival tersebut dihadiri oleh para duta besar dari beberapa negara, di antaranya duta besar Nigeria, Australia, Laos, Peru, Ukraina.

Beberapa petinggi pemerintah juga hadir pada pembukaan JKCI ke-3 yang dihelat pada Jumat malam (26/11/2021) tersebut, di antaranya dari perwakilan Pemprov Jatim, perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember, para pembeli (buyer) cerutu dari berbagai negara.

Acara ini adalah perpaduan sektor pariwisata dan bisnis yang dikemas dalam bentuk pameran, peragaan karnaval fesyen serta business matching.

Bedanya dengan sebelumnya, acara kali ini lebih banyak mengeksplor usaha kecil menengah (UKM) dimana ada etalase produk Jember. Sehingga produk UMKM Jember langsung dipasarkan kepada para tamu undangan dari berbagai negara.

Produk cerutu yang best seller ?

Kami memproduksi puluhan jenis cerutu, mulai dari yang kecil hingga besar. Paling banyak diminati adalah cerutu Robusto, Corona dan Half Corona yang merk BOSS LUCK, jadi cerutu besar yang best seller, seperti yang sedang saya hisap sekarang ini Robusta (sambil menunjukkan cerutu yang sedang dihisapnya).

Bagaimana dari sisi aspek kesehatan cerutu itu sendiri ?

Justru cerutu lebih sehat karena bahan bakunya difermentasi secara alami dan cukup lama sehingga mengurai kandungan dalam daun tembakau lebih sempurna. Kedua tidak ada penambahan bahan kimia apapun, cerutu mengandalkan racikan perpaduan daun tembakau

Kelebihan lainnya, cerutu tidak ada kadaluarsanya, tambah lama tambah enak karena terjadi fermentasi secara alami, selama dipelihara, ditaruh di tempat yang suitable untuk cerutu. Makin hari makin nyaman cerutu itu.

Setahun bisa memproduksi berapa banyak ?

Setahun kami bisa memproduksi sampai 100 ribu batang lebih cerutu mulai dari yang kecil hingga yang besar.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful