Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Ponpes Di Kota Batu Ramai-ramai Tawarkan  Diri  Untuk  Dijadikan Pusat Rehabilitasi Korban Narkoba

Avatar of admin
×

Ponpes Di Kota Batu Ramai-ramai Tawarkan  Diri  Untuk  Dijadikan Pusat Rehabilitasi Korban Narkoba

Sebarkan artikel ini
IMG 20151130 171524
Pimpinan Ponpes Tahfidzul qur’an  ustad  Ariffudin Al Habib

Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Pondok pesantren Di kota Batu  kini ramai-ramai tawarkan diri  untuk dijadikan pusat rehabilitasi  korban nakotika, data Di BNN kota Batu sedikitnya sudah ada dua tawaran.

Salah satu Pondok Pesantren (Ponpes)  Tahfidzul Qur’an  di desa Torongrejo kecamatan junrejo  Kota Batu, Senin (30/11/2015) menawarkan diri Kepada BNN kota Batu untuk dijadikan  pusat rehabilitasi  korban narkoba.

Usulan itu disampaikan Pimpinan Ponpes Tahfidzul qur’an  ustad Ariffudin Al Habib  kepada  Kasi pencegahan  dan pemeberdayaan masyarakat  BNN kota Batu Kompol Edy Hari AK, usai acara soisialisasi pencegahan  dan pemberantasan narkotika.

“Ponpes  ini  siap dijadikan  pusat rehabilitasi  korban narkoba, jika ditunjuk oleh BNN kota Batu, namun denga catatan,  kami meminta agar pemerintah bisa menyiapkan payung hukum sebagai landasanya,” kata dia

Dia juga senang hati, BNN melakukan sosialisasi  kepada para santri, artinya sosialisasi pencegahan narkotika bukan hanya sasaranya pada pelajar tetapi seluruh elemen masyarakat juga tersentuh.

Baca Juga :  Pembunuh Nek Ramlah di Aceh Timur Berhasil Diciduk, Pelakunya Bikin Geleng Kepala

“Kami ikut mengapresiasi  BNN kota Batu dalam hal pencegahan narkotika” tuturnya.

Diharapkan dengan dilibatkanya pondok pesantren  ini akan bisa membantu pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba di indonesia dan khususnya di kota Batu.

Sementara itu Kasi Pencegahan dan Pemeberdayaan Masyarakat BNN kota Batu Kompol Edy Hari AK menyambut baik twaran itu, dan memang harus ada pasal atau dasar hukum, ponpes dijadikan pusat rehabilitasi korban narkoba.

“Ini perlu kerja sama  berbagai elemen masyarakat termasuk, tokoh agama, kejaksaan dan kepolisian  untuk membantu memberantas peredaran narkotika yang selama itu cukup tinggi” jelasnya

Ia juga menyatakan jika peredaran narkoba saat ini, sangat inovatif dan peredaranya di lakukan dengan berbagai cara  dan untuk itu BNN kota Batu mengajak semua pihak termasuk para santri di Ponpes Tahfidzatul Q ur’an bersama – sama melakukan antsipasi peredaran barang haram tersebut

Baca Juga :  Ketua Panpel Arema FC Sebut Penjualan Tiket Suporter di Kanjuruhan Berdasarkan Petunjuk Polres Malang

Edy  juga mengatakan  jika saat ini penderita kecanduan narkoba di kota Batu masih cukup tinggi, hal ini terbukti dari banyaknya jumlah pencandu narkoba yang di rehabilitasi dan jumlahnya sebanyak 199 pecandu narkoba.

Ia juga menyetujui, bahwa pusat rehabilitasi itu bukan hanya disiapkan oleh pemerintah tetapi pihak swasta  boleh menyediakan.

“BNN sendiri sekarang ini sudah mengajukan satu ponpes  di Batu untuk dijadikan pusat rehabilitasi, saya senang  dengan Pak Ustad untuk berjihat memerangi  dan memberantas peredaran narkotika” ungkapnya

Menurut dia, pusat rehabilitasi yang sekarang ada termasuk  HMD itu terfokus pada  medis dan psikologinya saja , tetapi kalau Ponpes lebih menekankan pada ajaran agama  yang mana berharap agar mereka dapat  bertaqwa dan beriman  sesuai ajaran agama.

“ini sangat memungkinkan untuk tempat rehabilitasi” pungkasnya (adi Wiyono))