Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanPeristiwa

Korwilcam Bidang Pendidikan Lubuk Pakam Gelar Sosialisasi BTU di SDN 104244 Jati Sari

Avatar of admin
×

Korwilcam Bidang Pendidikan Lubuk Pakam Gelar Sosialisasi BTU di SDN 104244 Jati Sari

Sebarkan artikel ini
IMG 20230823 202935
Foto: Korwilcam Lubuk Pakam bersama Ketua MKKKS Lubuk Pakam tingkat SD saat sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila di SDN 104244 Jati Sari.(Foto: M. Habil Syah/SI)

DELI SERDANG, Rabu (23/08/2023) suaraindonesia-news.com – Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Bidang Pendidikan Kecamatan Lubuk Pakam, Dr. Tikwan Siregar, didampingi Ketua Musyawarah Kerja Kepala-kepala Sekolah Dasar (MKKKS) Kecamatan Lubuk Pakam tingkat SD Joko Hartoyo, melakukan kegiatan sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila, di SDN 104244 Desa Jati Sari untuk jenjang Pendidikan Dasar pada Pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Sosialisasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila terus digencarkan ke sekolah-sekolah guna menjunjung tinggi dan menjaga nilai-nilai Pancasila di dalam Kebhinekaan di ruang lingkup pendidikan.

Di sela-sela kegiatan tersebut Korwilcam Lubuk Pakam, Dr. Tikwan Siregar kepada awak media menerangkan bahwa setelah Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang menghadiri kegiatan sosialisasi BTU di Jakarta, pihaknya langsung turun ke bawah melaksanakan amanah.

Baca Juga: Alfi Syahra Dilantik Jadi Anggota DPRD Deli Serdang, Gantikan Almarhum Legimun

“Sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila jenjang pendidikan dasar pelaksana Kurikulum Merdeka amat penting disosialisasikan, hal ini kami melanjutkan apa yang telah diarahkan Kepada Dinas kepada kami, kemarin Pak Kadis sudah ikut menghadiri kegiatan sosialisasi BTU di Jakarta yang diselenggarakan oleh BPIP bekerjasama dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan dan Teknologi,” ujarnya.

Tikwan Siregar juga menambahkan, dengan hadirnya materi pendidikan Pancasila dalam suatu BTU, maka penanaman nilai-nilai Pancasila dapat kembali dilakukan kepada generasi penerus bangsa yang sempat terputus selama dua dekade Pasca Reformasi 1998. Hal ini juga bersamaan dengan penghapusan pendidikan Pancasila sebagai mata ajar wajib dalam Kurikulum Nasional.

“Menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai sebuah pembiasaan guna memberi ruang kepada setiap warga negara untuk mengaktualisasikan dirinya menjadi warga negara yang baik. Mengatur seseorang atau sekelompok orang menjadi warga negara Indonesia yang baik. Bagaimana menurut kepentingan sekelompok orang dapat dilakukan atau disampaikan dengan baik dan benar. Tidak memaksakan kehendak untuk kepentingan pribadinya,” ujar Dr. Tikwan.

Baca Juga: Kadis Pendidikan Deli Serdang Hadiri Sosialisasi BTU Pendidikan Pancasila di Jakarta

Baca Juga :  Polsek Galis Berhasil Amankan Puluhan Motor Modifikasi dan Knalpot Brong

Sementara itu di waktu yang sama, Joko Hartoyo juga menegaskan bahwa BTU Pendidikan Pancasila bagi guru dan murid untuk melaksanakan nilai-nilai luhur budaya bangsanya sebagai penuntun sikap dan berperilaku dalam kehidupan

“Mengingat bahwa BTU Pendidikan Pancasila diperuntukkan bagi guru dan murid, maka diharapkan dapat membantu dan mengantarkan para guru, khususnya guru Pendidikan Pancasila mengetahui, memahami, dan melaksanakan nilai-nilai luhur budaya bangsanya sebagai penuntun sikap dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia,” ujar Joko.

Ketua MKKKS SD ini juga mengatakan bahwa ada juga seseorang atau sekelompok orang yang memaksakan kehendak dan keinginannya untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa melihat kepentingan orang lain.

“Sebagai salah satu contoh dengan hadirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berharap bisa membantu Pemerintah atau Sekolah untuk memberikan perbaikan. Akan tetapi tidak sedikit justru lembaga ini malah memperkeruh suasana,” ungkapnya.

“Gayanya yang anggar premanisme berseragam, datang dengan gaya yang seolah olah dia bisa segalanya, biasanya mereka bergerombol karena memang kemampuan personal mereka juga rendah,” tambah Joko.

Baca Juga: Wabup Deli Serdang Serahkan 724 Remisi, 14 Napi Langsung Bebas

Baca Juga :  Tim Opsnal Polsek Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang Ringkus Pelaku Pencurian Sepeda Motor

Masih menurut Ketua MKKKS, LSM pada hakekatnya bertujuan baik, namun sekarang banyak oknum yang memanfaatkan peran LSM untuk tujuan keuntungan pribadi atau kelompok saja, bahkan dijadikan alat premanisme.

Para oknum LSM ini tak jarang beroperasi di kantor-kantor kecamatan dan sekolah-sekolah, seragamnya pun beragam, ada yang menyerupai militer ada pula yang menyerupai aparat hukum lainnya.

“Mereka (oknum wartawan dan oknum LSM) ini sering datang ke sekolah untuk minta jatah Dana BOS dan atau menjajakan jualannya (jual Buku dan jual papan data sekolah) yang tidak dibutuhkan. Seolah-olah mereka juga harus mendapatkan bagian,” tutup Joko.

Reporter: M. Habil Syah
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam