Jual Pupuk Subsidi Lampaui HET di Aceh Utara, Distributor Sebut Sesuai Prosedur

oleh -66 views
Foto: Andi Syahputra, Pengelola Lapangan PT Grafindo Star.

ACEH UTARA, Minggu (05/05/2024) suaraindonesia-news.com – Terkait adanya dugaan penjualan pupuk di Kecamatan Baktia dan Baktia Barat Kabupaten Aceh Utara dengan harga tebus petani diatas Harga Eceran Tetap (HET).

PT Grafindo Star selaku distributor yang terikat kontrak dengan kios pengecer pupuk yang meliputi Kecamatan Baktia, Baktia Barat dan beberapa Kecamatan lain nya, saat ditemui media ini di Lhokseumaee Sabtu (04/05) menjelaskan bahwa harga tebus dilakukan sesuai prosedure berdasarkan kontrak dengan PT PIM (Pupuk Iskandar Muda).

Andi Syahputra selaku Pengelola Lapangan PT Grafindo Star menjelaskan, bahwa harga pupuk subsidi di jual sesuai kontrak dengan pihak kios pengecer pupuk yang berada dibawah nya, serta dilakukan sesuai prosedur.

“Jadi harga kontrak untuk jenis pupuk urea Rp 2.175,000/ ton atau Rp 108,750 /sak dengan berat netto 50 kg/sak. Sedangkan jenis pupuk NPK nilai kontrak Rp 2,225,000/ton atau senilai Rp. 112,750/sak netto 50 kg,” sebut Andi Syahputra.

Menurut Andi, Harga tersebut sesuai kesepakatan SPJB (Surat Pengikat Jual Beli) dengan PT PIM yang ditunjuk oleh Pemerintah di Provinsi Aceh.

“Jadi sudah dilakukan sesuai prosedur dan kesepakatan dengan PT PIM,” jelas Andi.

Terkait dengan dugaan pihak kios pengecer menjual di atas HET, pihak Grafindo Star mengaku tidak mengetahui nya.

“Kami tidak tau, jika ada Kios pengecer yang berada di bawah nya menjual kepada petani di atas HET, apalagi menyangkut soal ada upeti kepada pihak tertentu,” ujar Andi.

Sebelum nya diberitakan, meski Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tetap (HET) terhadap harga tebus pupuk subsidi yang diperuntukkan bagi petani yang terdaftar E RDKK (Electronic- Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Namun harga yang harus di tebus oleh petani di Kabupaten Aceh Utara pada kios pengecer pupuk diatas HET.

Baca Juga: Diduga Ada Jatah Setoran “Upeti” Kanan Kiri, Pemilik Kios Pupuk di Aceh Utara Ngaku Terpaksa Jual Diatas HET

Hasil investigasi media ini di Kecamatan Baktia dan Baktia Barat Kabupaten Aceh Utara terhadap sejumlah kios pengecer harga tebus pupuk subsidi jenis NPK dan Urea harga melambung signifikan.

Harga tebus pupuk subsidi jenis pupuk urea dan poskha/ NPK bervariasi rata rata Rp 140-160 ribu per sak netto 50 kg, harga tersebut sangat mahal bila dibandingkan HET. Bila dihitung mengalami kenaikan 36-39 persen.

“Harga tebus pertani yang ada dalam E RDKK seperti biasa dengan harga Rp 140 per sak, bahkan ada yang 150 ribu per sak,” sebut salah satu kios pengecer di Baktia.

Hal yang sama juga disampaikan beberapa pemilik kios pupuk pengecer lain nya, bahwa rata rata kios pupuk pengecer petani menebus dengan harga Rp 140 – 160 ribu per sak.

“Semua kios pupuk pengecer harga tebus petani antara Rp 140- 160 ribu,” beber sumber yang enggan menyebut namanya.

Terkait dengan stok pupuk, pemilik kios pengecer mengaku tidak ada kendala.

“Kalau untuk kebutuhan pupuk petani, alhamdulillah aman,” katanya.

Bahkan kata sumber tersebut, banyak petani yang tidak melakukan penebusan terhadap jatah pupuk.

“Banyak juga petani yang tidak menebus, sebagian hanya ditebus pupuk sesuai kebutuhan, misalnya petani hanya menebus pupuk urea 50 kg, sementara jatah pupuk urea nya 150 kg di E RDKK, begitu juga dengan jenis NPK,” ungkap nya.

Media ini juga mencari tau penyebab petani enggan tebus pupuk sesuai jatah yang telah di tentukan dalam usulan E RDKK, menurut pengakuan petani selain ditebus sesuai kebutuhan, alasan lain nya tidak punya uang untuk menebus semua jatah nya.

“Saya tebus pupuk sesuai kebutuhan, kalau pupuk nya lebih kan mubazir saja, meskipun di E RDKK diberi sesuai usulan areal,” kata Nasir petani Desa Singgah Mata saat di wawancara media ini. Jumat (03/05).

Selanjutnya kata Nasir, rata rata petani menebus pupuk dengan harga Rp 140 ribu.

“Semua kios pengecer hampir semua harga tebus seperti itu,” kata Nasir.

Nasir mengaku dirinya mengambil pupuk di Kios Pengecer Bintang Tani Sampoinit.

“Setiap butuh pupuk saya ambil di Bintang Tani, karena nama nya di kios pengecer tersebut,” tutup nya.

Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri

Tinggalkan Balasan