Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EkonomiRegionalTeknologi

Harga Gabah Menurun, Petani Padi Di Abdya Kecewa

Avatar of admin
×

Harga Gabah Menurun, Petani Padi Di Abdya Kecewa

Sebarkan artikel ini
IMG 20220410 210140
Harga Gabah turun Puluhan hektar gabah petani di Kab. Abdya khusus di Kec. Setia belum terpanen oleh Petani.

ABDYA, Minggu (10/4/2022) suaraindonesia-news.com – Pasca musim panen serentak para petani menanam padi di persawahan kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menargetkan harga jual gabah bertahan dengan harga Rp. 5700 perkilogram, ironisnya makin menurun Rp. 4500 perkilo.

Menurut Iswandi (42) seorang petani padi di Gampong lhang menyebutkan, harga gabah kalau bisa bertahan diangka Rp 5000 perkilo.

“Benar kita minta kepada pembeli atau agen baik yang didalam maupun dari luar harga padi siap panen, kalau bisa dibeli sama petani dengan harga Rp 5000 perkilo karena kalau dibeli dengan harga Rp. 4500 atau Rp 4400 perkilo, jangankan untuk cari keuntungan, biaya garab sawah, pemupukan dan obat obat lainnya tidak cukup,” ujar Iswandi.

Ia berharap kepada pemerintah pusat, provinsi dan tingkat kabupaten harga gabah padi harus ditingkatkan, guna meningkatkan usaha pertanian sehingga mampu menyejahterakan petani dan keluarga.

Baca Juga :  Program PTSL 2023 Desa Gesengan Ditarget Rampung Sesuai Jadwal

Sementara pengusaha kilang padi UD. Arafah Gampong Rambong Kec. Setia Faisal (51) didampingi pekerjanya Yoyong (39) kepada awak media ini Minggu (10/4/2022) membenarkan, bahwa pembelian gabah padi petani pada panen perdana di dua pekan lalu tembus dengan harga Rp. 5500 perkilo dan kini sudah menurun.

“Kalau kondisi gabah masih basah harga belinya Rp 4.400 atau 4.500 perkilo, kalau gabahnya kering bisa dibeli Rp 4500-4600 perkilo,” sebutnya.

Dijelaskannya, penyebab harga gabah turun di karena musim panen tahun ini serentak seluruh kabupaten/kota di Aceh bahkan Sumatra.

“Jadi, kalau biasanya harga gabah naik tersebut dikarenakan panen tidak serentak, dan pengusaha padi dari beberapa kabupaten seperti kab. Pidie, Banda Aceh, Aceh Jaya, Meulaboh dan A. Tenggara serta dari Sumatra Utara turun ke Kab. Abdya,” ujarnya.

Sambungnya lagi, untuk saat ini pembeli padi atau agen dari luar daerah itu belum ada yang masuk.

Baca Juga :  Imron Rosyadi Dorong HMI Bangkalan Terus Berikan Kontribusi

Diakuinya, selaku pembeli gabah yang rutin pada musim panen padi, di tingkat wilayah Abdya, meminta kepada pihak pemerintah agar perum Bulog menampung kembali logistik pangan, sehingga harga gabah kering basah dan beras stabil.

“Nah ..!, sekarang kita terus membeli gabah Petani, setelah diolah menjadi beras tidak ada yang beli atau si penampung, akhirnya menumpuk di Gudang,” paparnya.

Reporter : Nazli
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful