PATI, Suara Indonesia-News.Com – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pati meningkat di tahun 2015. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pati menggelar koordinasi bersama SDKP terkait program Pencegahan dan Penanggulangan (P2) HIV/AIDS di Pati.
Wakil Ketua Pelaksana Harian I KPA Pati, Edi Sulistiono menyampaiakan masalah HIV/AIDS dianggap bukan sekedar masalah medis dari penyakit menular semata.akan Tetapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menyangkut semua aspek kehidupan manusia baik medis, psikologi, sosial dan budaya.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS dari tubuh manusia. Namun yang dapat menghambat perkembangbiakan virus HIV, yakni obat antiretroviral (ARV), tetapi tidak dapat menghilangkan HIV yg melekat di tubuh.
Dari tahun 2014 hingga Juli 2015, masyarakat di Pati penderita HIV/AIDS sebanyak 240. Sementara itu yang meninggal sebanyak 31 orang Setiap tahunnya, sedangkan penderita HIV-AIDS di Kudus terus meningkat.
Untuk itu, upay meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap kasus HIV AID, KPA Pati sudah berkoordinasi dengan beberapa SKPD termasuk dinas sosial, dinas kesehatan, dinas pendidikan, Disbudparpora, Kanwilmenag, danDinsosnakertrans.
“Remaja di sekolah harus bisa memahami tentang HIV/AIDS, Serta Siswa dapat pemahaman cara mencegah penularan HIV/AIDS dari guru mauapun dari konteks secara membaca dari buku. Dari dinas terkait terbuka untuk memberikan bimbingan konseling bagi masyarakat yang akan menjalin rumah tangga untuk pengertian,memamahami mengenai penyakit HIV/AIDS,” tutur Edi.
Pihaknya, mendorong masyarakat luas untuk memeriksakan kesehatan jika ada penderita HIV/AIDS. Yang terpenting, Orang yang sudah melekat Dengan penyaki HIV/AIDS (ODHA) harus ada pendekatan dan dirangkul untuk membantu dalam solusinya.
Saat ini masyarakat umum masih sempit menganggap ODHA sebagai orang yang berbahaya, namun ODHA bukan beban, dan mereka berharap ODHA mampu memersiapkan dirinya unuk diobati dan tidak kembali melakukan sek bebas”, imbuh Edy.
Pelayanan pemeriksaan HIV/AID seperti Voluntary Counseling and Testing (VCT). Tes ini merupakan program pencegahan penularan HIV-AIDS melalui tes dengan kesadaran sendiri yang bersifat rahasia.
Layanan VCT harus mencakup pre-test konseling, testing HIV dan post-testkonseling. Tes VCT merupakan pintu untuk membantu setiap mendapatkan akses semua pelayanan, baik informasi, edukasi terapi atau dukungan sosial mengenai HIV/AIDS.
“Proses konseling HIV/AIDS melalui VCT lebih dini akan membantu penderita mengetahui status HIV. Tes ini sudah ada di RSUD Soewondo dan RSUD KayenPati,” jelasnya. (Ipung ).


Saya ingin berterima kasih Dr Oziegbe untuk Obat Herbal HIV dia berikan kepada saya dan anak saya, saya menderita HIV ketika saya melahirkan putri saya dan itu adalah bagaimana anak saya mendapat penyakit tidak langsung dari saya, tapi kepada Allah menjadi kemuliaan bahwa saya sembuh dengan obat herbal yang Dr Oizegbe berikan kepada saya ketika saya email dia. saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu semua orang bahwa solusi untuk penyakit kita telah datang, jadi saya akan seperti Anda untuk menghubungi penyembuh besar ini pada alamat email-nya, (droziegbespellhomecure@gmail.com) dengan dia semua rasa sakit Anda akan pergi, saya benar-benar senang hari ini bahwa saya dan putri saya sembuh dari HIV, kita sekarang Negatif setelah penggunaan obat Herb nya, dokter spesialis saya mengkonfirmasikannya. sekali lagi saya mengucapkan banyak terima kepada Anda Dr Oziegbe untuk penyembuhan tangan atas hidup saya dan putri saya, saya mengatakan mungkin Tuhan terus memberkati Anda berlimpah dan memberi Anda lebih banyak kekuatan untuk terus membantu mereka yang membutuhkan bantuan Anda dalam hidup mereka. email dia sekarang dia menunggu untuk menerima Anda. droziegbespellhomecure@hotmail.com
DR OZIEGBE BISA SERTA CURE BERIKUT PENYAKIT: –
1. HIV / AIDS
2. HERPES
3. KANKER
4. ALS
email: DROZIEGBESPELLHOMECURE@GMAIL.COM