Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
HukumKriminalRegional

Youtuber Resahkan Warga Kencong, Ternyata Guru SMK PGRI 05 Jember

Avatar of admin
×

Youtuber Resahkan Warga Kencong, Ternyata Guru SMK PGRI 05 Jember

Sebarkan artikel ini
IMG 20200428 204521
Tampak depan gerbang utama SMK PGRI 5 Jember pada Selasa 28 April 2020. (Foto: Guntur Rahmatullah).

JEMBER, Selasa (28/4/2020) suaraindonesia-news.com – Kepala SMK PGRI 05 Jember, Saiful Anwar membenarkan pemilik channel youtube ‘Anton Budiono’ adalah salah satu guru di sekolah kejuruan yang dipimpinnya.

“Iya benar, dia merupakan salah satu guru di sekolah ini,” ujar Saiful singkat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Selasa (28/4/2020) siang.

Selanjutnya Saiful akan menindak guru tersebut atas unggahan videonya yang membuat warga Kecamatan Kencong resah.

“Nanti saya panggil, saya tanya permasalahannya dengan jelas, baru kami menentukan langkahnya, kalau sekarang masih libur, saya masih mencari waktu yang pas karena sekarang sedang wabah corona,” sambung Saiful.

Diberitakan sebelumnya, channel youtube tersebut telah membuat resah warga Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember melalui unggahan videonya.

Baca Juga :  Oknum Wartawan Bodrex Meresahkan Disana Sini?

Video tersebut berjudul “Proses Pemakaman Pasien PDP dari Surabaya yang merupakan warga Kencong” telah ditonton 76 kali.

IMG 20200428 WA0003
Screenshot video yang diunggah channel Anton Budiono. (Youtube)

Video berdurasi 03 menit 35 detik tersebut dibuka dengan tampilan bertuliskan KAK Komunitas Arek Kencong dan dilanjutkan sebuah ambulance jenazah RSD. dr. Soebandi dikawal mobil polisi memasuki gang Jalan Makam Sadar Timur.

Visual dalam video dilanjutkan dengan prosesi pemakaman.

Dalam video itu menyebutkan, proses pemakaman seorang warga Kencong berinisial M adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dengan hasil SWAB negatif, prosesi pemakaman mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.

Baca Juga :  Polisi Bongkar Sindikat Narkoba, 9 Orang Ditangkap Satreskoba Polres Batu

Mengetahui adanya video tersebut, anak kandung dari almarhum M, Bati Ningtyas mengaku tidak terima, ayahnya dikatakan meninggal dunia dalam status PDP COVID-19.

Ningtyas mengatakan bahwa almarhum ayahnya meninggal karena menderita sakit lambung selama 8 hari di Kota Surabaya.

“Saya tidak terima ayah saya dikatakan meninggal dengan status PDP Corona, yang betul adalah ayah meninggal karena sakit lambung,” kata Nigtyas melalui sambungan telepon, Senin 27 April 2020.

Nigtyas pun akan menempuh jalur hukum atas tersebarnya video tersebut di Youtube.

Saat berita ini dirilis, video tersebut telah dihapus oleh pengunggahnya.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Ela