JEMBER, Sabtu (8/5/2020) suaraindonesia-news.com – Kebutuhan akan properti saat ini semakin mendesak dibanding beberapa tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena semakin menipisnya lahan yang juga berpengaruh pada semakin mahalnya banderol sebuah properti.
Tak jarang beberapa keluarga lebih memilih untuk membeli sebuah lahan terlebih dahulu, baru kemudian membuat bangunan di atasnya.
Hal ini bisa jadi pilihan karena tiap keluarga menginginkan sebuah bangunan yang memiliki desain yang disukai dan juga dengan tata letak kamar atau hal-hal minor lainnya yang bisa jadi tak ditemui apabila langsung membeli tanah beserta bangunannya.
Meski membeli atau menjual sesuatu melalui internet sudah menjadi hal yang lumrah bagi kebanyakan orang, tetapi harus diakui bahwa urusan properti tidak bisa sembarangan diberikan pada pihak yang tidak terpercaya.
Mahasiswi STIE Mandala Jember, Putri Ardhia Nareswari menceritakan pengalamannya saat hendak membeli apartemen di Surabaya.
Dia mengkombinasikan cara online dan offline untuk mendapatkan apartemen yang diinginkannya.
Pertama dia membanding-bandingkan harga dari beberapa situs properti yang ada.
“Kemudian setelah saya menemukan harga yang saya inginkan, saya mengecek langsung ke lokasi, apakah sesuai dengan gambar, apa plus-minusnya, saya catat,” kata Putri kepada suaraindonesia-news.com, Sabtu (9/5).
Tak hanya itu, dia juga menyampaikan langkah yang juga penting dalam membeli di situs properti ialah hindari perantara.
“Ya kalau perantara harganya pasti lebih mahal,” paparnya.
Selain itu, lokasi properti juga harus dipertimbangkan.
“Ketika semua itu terpenuhi, maka saya bisa menawar dengan harga yang sesuai, pastinya itu semua harus dihitung matang-matang dengan mengecek berapa pasarannya sehingga bisa dapat harga yang ideal,” pungkas dia.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Ela
