Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPeristiwa

Sadis, Diduga Karena Tak Mau Diperkosa, Gadis Bawah Umur Ini Dianiaya Hingga Berdarah

Avatar of admin
×

Sadis, Diduga Karena Tak Mau Diperkosa, Gadis Bawah Umur Ini Dianiaya Hingga Berdarah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi 1
Ilustrasi

Sumenep, Rabu (7/6/2017) suaraindonesia-news.com – FSN, inisial (16), gadis asal Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku dianiaya karena tidak mau di perkosa pemuda yang baru dikenalnya, ALD, Warga Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Akibat dugaan pemerkosaan dan penganiayaan itu, kini korban, mengalami trauma hingga dan keluarga korban terlihat syok karena tidak pernah menduga anaknya akan jadi korban dugaan rencana pemerkosaan dan penganiayaan.

Usman Ali (52), Kerabat korban saat dihubungi melalui saluran telpon, Rabu (7/6) menceritakan, peristiwa itu bermula saat korban hendak berkunjung ke kerabatnya di Pulau Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Sumenep, korban diajak kenalan ALD, kemudian diajak jalan-jalan ke pantai setempat.

“Tiba-tiba ALD memaksa korban melakukan layaknya suami istri, namun korban tidak bersedia,” terang Usman.

Baca Juga :  Pokir DPRD Sumenep Dinilai Tak Optimal Bagi Perekonomian dan Pembangunan Daerah

Koran juga sempat diajak menaiki sampan yang ada dipantai, setelah korban bersama ALD berada diatas Sampan, tiba-tiba teman ALD yang ikut saat itu mendorong sampan ketengah.

“Karena korban tetap tidak mau, akhirnya korban meloncat dan menceburkan diri kelaut, namun ALD bisa menangkap korban kembali dan diajak kedarat,” tutur Usman.

Selanjutnya kata Usman, korban diajak balik, namun ditengah perjalanan ALD memaksa korban untuk kesekian kalinya untuk melakukan hubungan intim.

“Tepat di Dusun Bondat dekat kuburan, ALD memaksa korban untuk melakukan hubungan intim, namun korban tetap tidak bersedia, karena ALD merasa kesal ke inginannya tidak di dituruti, saat itulah korban dianiaya ALD dengan memukul kaki kiri dan bagian mulut korban hingga berdarah,” beber Usman.

Baca Juga :  Polsek Langsa Timur Tangkap Pengedar Narkoba

Atas peristiwa tersebut, akhirnya keluarga korban melaporkan ke Polsek Sapeken, dan pada malam itu juga (Selasa malam, red) anggota Polsek Sapeken langsung menuju pulau Pagerungan untuk menangkap ALD.

Sementara Kapolsek Sapeken IPTU Supeno melalui Kanit Reskrim AIPTU Sunardi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Iya benar, namun bukan pemerkosaan tapi dugaan penganiayaan, usianya 16 tahun,” kata Sunardi, Kanit Reskrim Polsek sapeken saat dihubungi melalui telpon pribadinya. Rabu (7/6/2017).

Saat ditanya kronologis kejadian, pihaknya belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih melakukan pemeriksaan.

“Mohon maaf ini masih melakukan pemeriksaan, kalau bisa nanti saja soalnya korbannya masih saya lakukan pemeriksaan, mohon maaf ya,” ujar Sunardi sambil mengahiri pembicaraan. (Zaini)