Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Teknologi

Proyek Penebalan Landasan Bandara Banyuwangi Akan Mulai Awal 2017

Avatar of admin
×

Proyek Penebalan Landasan Bandara Banyuwangi Akan Mulai Awal 2017

Sebarkan artikel ini
Proyek Penebalan Landasan Bandara Banyuwangi
Proyek Penebalan Landasan Bandara Banyuwangi

Reporter: Bdy/Guf

Banyuwangi, Senin (28/11/2016) suaraindonesia-news.com –  Blimbingsari, kecamatan Rogojampi, kabupaten Banyuwangi terus berbenah, salah satunya adalah penguatan serta penebalan landasan bandara dari saat ini kekuatannya PCN 28 menjadi PCN 40, penebalan ini akan dilakukan mulai awal 2017.

“Alhamdulilllah saya kemarin bertemu Menhub pak Budi Karya Semadi, beliu sangat mendukung pengembangan Bandara Blimbingsari Banyuwangi, ada sejumlah anggaran yang dialokasikan untuk penebalan awal 2017,“ ujar Bupati Anas dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Anas mengatakan, kemenhub juga mendukung pesawat sejenis Boeing 737-500 agar bisa segera beroperasi tanpa menunggu penebalan runway, karena dengan tebal saat ini sebenarnya sudah bisa didarati pesawat tersebut hanya saja Kemenhub meminta peningkatan fasilitas petugas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PPK) dipenuhi.

“PPK kan harganya cukup mahal, model pemadam yang lebih advenced.sambil menunggu dari Kemenhub,kami diberi solusi untuk sementara sewa ke PT.Angkasa pura,“ Ujar Anas.

Dengan demikian penerbangan langsung jakarta – Banyuwangi yang sudah dinantikan para Wisatawan dan dunia usaha bisa direalisasikan sesegera mungkin, beberapa waktu lalu sudah ada maskapai yang mau masuk bawa pesawat berbadan lebar tetapi dari sisi teknis belum diizinkan kementrian.

Baca Juga :  Kades Diduga Kurang Transparan, BPD Tidak Tau PAD dan ADD

“Jika sudah ada PPK bagus sudah bisa didarati pesawat itu,“ ujarnya.

Anas menambahkan, pihaknya juga melaporkan pengerjaan tahap akhir terminal baru dibandara banyuwangi yang di bangun dengan biaya APBD Provinsi jatim, terminal dengan arsitektur hijau dan mengakomodasi budaya lokal itu dijadwalkan  beropertasi awal 2017 berkonsep nyaris tanpa AC, terminal dipastikan tetap sejuk  dengan pengaturan sirkulasi udara  dan beragam tanaman hingga ke atap terminal, arsitekturnya mengadopsi atap rumah khas suku osing / suku asli banyuwangi serta merawat budaya masyarakat setempat yang selalu berombongan saat melepas kerabatnya berpergiaan dengan menyediakan anjungan yang mengarah langsung kelandasan.

“Ini model kerja sama pusat dan daerah yang perlu di kembangkan,kami berinisiatif membangun terminal baru, Kemenhub mendukung aspek keselamatan penerbangannya. Sinergis pusat dan daerah sangat berarti bagi daerah,“ ujar Anas.

Baca Juga :  Buruknya Drainase Penyebab Jalan Pramuka dan Wilayah Perumahan Banjir Parah

Peresmian terminal baru cukup mendesak karena terminal yang ada saat ini tidak mampu menampun luberan penumpang, sembari menunggu penyelesaian terminal baru, Kemenhub bakal merenovasi terminal lama dengan memperlebar  ruang keberangkatan serta akan memoles sedikit terminal lama agar penumpang tidak meluber hingga keluar ruang keberangkatan.

“Kami mohon maaf karena selama ini penumpang harus menunggu dalam suasana yang kurang nyaman,karena kenaikan penumpang sangat segnifikan dalam terminal lama sudah tidak bisa menanpung,“ ujar Anas.

Jumlah penumpang di bandara Blimbingsari Banyuwangi memang melonjak hingga 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015), memasuki 2016 frekuensi penerbangan dari Banyuwangi juga bertambah dari semula dua kali dalam sehari menjadi tiga kali dalam sehari.

“Rutenya adalah surabaya – Banyuwangi dan sebaliknya prioritas dalam kerja tersebut masyarakat itu yang pertama kita libatkan,” tukasnya.