Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Pemkot Batu Terus Dorong Percepatan Penurunan Stunting

Avatar of admin
×

Pemkot Batu Terus Dorong Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini
IMG 20221103 205139
Foto: Dewanti Rumpoko, Wali Kota Batu, saat sambutan dalam acara Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Singhasari Hotel Kota Batu.

KOTA BATU, Kamis (03/11/2022) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Batu. Hal itu diungkapkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko dan Punjul Santoso Wakil Wali Kota Batu, di acara Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Singhasari Hotel Kota Batu, hari ini.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, percepatan penurunan stunting menjadi salah satu bagian dari Double Burden Malnutrition (DBM).

Di mana, stunting memiliki dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan maupun produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang.

“Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya dan konvergensi, guna menurunkan stunting di Kota Batu,” ungkap Punjul Santoso, Kamis (03/11).

Menurutnya, penanganan stunting merupakan tugas bersama yang sangat penting untuk dilakukan. Terutama, memberi legasi yang akan terus diingat generasi masa depan Kota Batu.

Baca Juga :  Menperindag Tetapkan Harga Minyak Goreng Turun Lagi Mulai 1 Februari 2022, Jadi Berapa?

Punjul Santoso menjelaskan, Pemkot Batu telah melakukan berbagai upaya guna menurunkan stunting di Kota Batu. Mulai dari membentuk tim penanganan stunting, tim audit kasus stunting dan tim percepatan penurunan stunting.

Terkait intervensi, Pemkot Batu juga telah melakukan perbaikan gizi dalam sektor kesehatan melalui alokasi 30 persen. Sementara intervensi yang pengaruhnya sangat besar, yakni berasal dari kondisi lingkungan sekitar, intervensi pada ruang lingkup ini sebesar 70 persen.

Punjul memastikan, selama ini intervensi gizi telah dilakukan, diantaranya dengan memberikan makanan tambahan gizi untuk ibu dan balita.

Selain itu, juga dilakukan pemantauan di posyandu dan peningkatan layanan kesehatan untuk ibu dan anak.

Kemudian intervensi dan pendampingan dilakukan pada pasangan yang sudah menikah, ibu hamil, paska melahirkan serta balita. Punjul juga menjelaskan bahwa keluarga berisiko stunting mendapatkan bansos untuk perbaikan gizi.

Baca Juga :  Pemkab Pamekasan Siapkan 7 Program Bagi Kaum Millenial Untuk Menjadi Wirausaha Baru

Sementara itu, menurut Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menerangkan, diperlukan kerjasama dengan seluruh SKPD terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

“Jika perlu, kita datangkan tenaga ahli untuk memetakan alasan kenapa penurunan stunting pada 2 tahun ini tidak signifikan,” ujar Dewanti.

Diketahui, Lokakarya ini diikuti oleh 600 orang dengan 492 kader yang tergabung di TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) desa atau kelurahan se-Kota Batu, dengan narasumber Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini.

“Saya berharap angka stunting di Kota Batu bisa turun hingga dibawah 10%,” harapnya.

Reporter : Adi Wiyono
Editor: M Hendra E
Publisher: Nurul Anam