SUMENEP, Senin (17/09/2018) suaraindonesia-news.com – Seusai dilakukan Jamasan (pembersihan) di Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, pada Minggu (16/09/2018) kemarin. Pusaka berupa keris keraton Sumenep di kirab dan dikembalikan ke Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Prosesi kirab pengembalian pusaka dari Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi ke Pendopo Agung Keraton Sumenep menjadikan perhatian masyarakat dan menyedot Wisatawan Asing.
Ribuan masyarakat berjejer sejak pagi di sepanjang rute kirab pengembalian pusaka, mulai dari Jl. Trunojoyo hingga finish depan ‘labheng mesem’ Pendopo Agung Keraton, Jl. Dr. Sutomo Pajagalan.
Iring-iringan empu keris dan ratusan warga Aeng Tongtong diterima langsung oleh Bupati setempat, A. Busyro Karim, Wabup, Ach Fauzi, Sekdakab, Edy Rasiyadi, Sekjen Forum Silaturrahmi Keraton se-Nusantara (FSKN), Raden Ayu Yani Soekotjo dan anggota Forpimda serta sejumlah kepala OPD setempat.
Baca Juga: Maksimalkan Pelayanan, RSUDMA Sumenep Kini Miliki Dokter Spesialis Poli Jantung dan Paru
“Jamasan dan kirab pusaka ini salah satu tujuan untuk bagaimana kita mengangkat kembali dan memperkuat program pemerintah, utamanya yang berhubungan dengan Visit Sumenep 2018. Jamasan dan kirab pusaka seperti ini sudah dua tahun kita laksanakan,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Senin (17/09).
Bupati menerangkan, jamasan dan kirab keris tersebut dilakukan untuk menegenal dan mengenang kembali sejarah Sumenep. Sebab, keris tersebut sudah menjadi simbol di era kerajaan. Dulu, empu keris terpusat di Desa Aeng Tongtong dan Karangduak.
“Memang pada masa penjajahan dulu, keris Aeng Tongtong ini tidak hanya dikenal secara nasional tapi di luar negeri. Ini yang ingin kami kembalikan,” terangnya.
Menurutnya, sejak tahun 1970-an, keris tersebut mulai bangkit kembali dan saat ini pemerintah berupaya untuk mengangkat kembali agar keris ini bisa menjadi barang istimewa dan memperkuat ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kini, harga keris itu sangatlah beragam, ada yang 15 juta, 35 juta dan bahkan ratusan juta. Untuk itu mari kembalikan masa kejayaan keris dimasa silam itu,” jelasnya.
Politisi PKB itu berharap, dalam kegiatan seperti ini tidak hanya dihadiri oleh FSKN, tapi juga bisa dihadiri oleh pihak Kementerian, agar bisa memperkuat program daerah seperti Visit Sumenep 2018 ini.
“Iya kedepan mari kita tingkatkan lagi, semoga dari Kementerian juga bisa menyaksikan kegiatan seperti ini. Sebab, tujuan kami untuk mendukung program kami di daerah,” harapnya.
Untuk diketahui, Pemkab Sumenep beserta empu keris adakan Haul Akbar dan Jamasan (pembersihan) pusaka peninggalan raja-raja Sumenep. Penjamasan sejumlah pusaka keraton Sumenep ini di selenggarakan, pada Minggu 16 September 2018 di Desa Aeng Tongtong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Acara penjamasan ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat desa Aeng Tongtong terhadap leluhur yang telah mewariskan keahliannya dalam membuat keris. Selain itu, acara penjamasan ini termasuk rentetan kalender Visit Sumenep 2018.
Reporter : Syaiful
Editor : Agira
Publsiher : Imam