ACEH UTARA, Kamis (28/03/2024) suaraindonesia-news.com – Sejumlah Warga Desa Seunebok Doe, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, kecam sikap Geuchik yang dinilai sangat arogan terkait ucapannya yang di muat di media suaraindonesia-news.com yang menyoroti bantuan rumah Rehab yang di bangun tahun anggaran 2023.
Sikap Geuchik yang ditunjukkan sangat arogan yang mengancam bila ada warganya yang menyampaikan informasi kebobrokan kinerja Geuchik kepada wartawan, bahkan terkesan kebal hukum tidak takut terhadap polisi.
Mengutip penyataan Geuchik Jamaluddin saat konfirmasi media ini selasa (27/03), mengatakan “Menyoe na warga long yang bi info yang kon2, dikeu wartawan ku tampa, masalah urusan ngon polisi ta peuteupat dilikot” (jika ada warganya memberikan informasi yang bukan-bukan didepan wartawan saya tampar, masalah urusan dengan polisi urusan belakangan),” ucapnya dengan nada sombong.
Menanggapi ucapan Geuchik di media, sejumlah warga setempat menghubungi media ini dan sangat mengecam keras atas ucapan seorang pemimpin yang sangat arogan.
“Dia pikir masyarakat bodoh dan takut, warga berhak mengkritik Geuchik bila kinerjanya tidak jelas,” ujar sejumlah warga kepada awak media ini.
Bahkan sejumlah warga meminta untuk bertemu langsung dengan awak media ini, untuk membeberkan sejumlah kejanggalan dalam penggunaan dana desa di Gampong Seuneubok Doe.
Baca Juga: Warga Tuding Kegiatan Pengerasan Jalan Sumber DD 2024 Gampong Blang Aceh Utara Tak Sesuai Spek
“Kami minta waktu abang untuk ketemu besok, kami akan membeberkan sejumlah kejanggalan dalam penggunaan dana desa, Geuchik jangan main ancam-ancam warga, jangan mentang mentang kebal hukum, bisa semena-mena mengancam warga,” kata salah satu perwakilan masyarakat dengan nada geram.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 5 unit bantuan rehab rumah untuk keluarga miskin Desa Seuneubok Doe Kecamatan Tanah Jambo Aye Aceh Utara, sumber Dana Desa tahun 2023, hingga bulan maret 2024 belum dikerjakan.
Sementara Keuchik Gampong Seuneubok Doe Jamaluddin saat dikonfirmasi media ini Selasa (26/03) menjelaskan rehab rumah sedang dikerjakan.
“Saat ini sedang dikerjakan, sebagian material sudah dibelanjakan dan anggaran sudah diserahkan kepada penerima,” jelas Jamaluddin.
Menurut Keuchik, keterlambatan pengerjaan rehab rumah disebabkan oleh cuaca dan lambatnya pencairan.
“Karena hujan, sehingga terlambat dikerjakan,” ujar Jamaluddin.
Selanjutnya Keuchik mengatakan dengan nada ancaman jika ada warganya yang melaporkan kepada media jika tidak bisa mempertanggungjawabkan.
“Didepan wartawan akan saya tampar, jika melaporkan yang tidak-tidak, masalah urusan dengan polisi urusan belakangan,” cetus Jamaluddin.
Sumber media ini mengungkapkan, sebanyak 5 unit bantuan rehab rumah yang diperuntukkan untuk keluarga miskin hingga tahun 2024, belum dikerjakan.
“Sepengetahuan kami masyarakat, sampai saat ini belum dikerjakan, kami pun tidak tau apa alasan dan kendalanya, seharusnya rehab rumah harus di prioritaskan,” ungkap seorang warga yang minta namanya dirahasiakan.
Sumber lain dari tokoh masyarakat setempat ikut membenarkan bahwa sampai saat ini, bantuan rumah rehab dengan anggaran 10 juta per unit dari DD tahun 2023 belum dikerjakan.
“Yang kami ketahui belum dikerjakan, entah kemana uang digunakan,” ujarnya.
Padahal kata sumber, bantuan rumah rehab untuk keluarga miskin harusnya tidak terlambat dan diutamakan.
Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri