Suara Indonesia-News.Com, Sumenep – Progam jaringan aspirasi masyarakat (JASMAS) yang bersumber dari dana ABPD 1Jawa timur yang di alokasikan ke 3 kelompok masyarakat (pokmas) di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep di duga fiktif.
Tiga kelompok masyarakat (Pokmas) yang menerima bantuan tersebut di ataranya, 1. kelompok yang di ketuai H.Asmoni, 2. kelompok yang di ketuai H.Samsul Arifin, 3. kelompok yang di ketuai Sujono.
Masing-masing pokmas mendapatkan anggaran Rp.40.000.000 per kelompok, dua kelompok masyarakat (pokmas) di duga fiktif.
Berdasarkan pantauan suara indonesia dilapangan, hanya satu kelompok yang dikerjakan yaitu kelompok yang di ketuai H.Samsul Arifin yang di alokasikan ke tambal sulam dan dua kelompok lainya masih abu-abu.
Menurut keterangan sujono Ketua Kelompok penerima JASMAS saat di konfirmasi, pihaknya tidak ikut campur terkait dengan progaram jasmas tersebut.
“Saya hanya waktu pencairan di BANK aja mas, dan uangnya langsung di ambil H.Asmoni, dan sampean kalau bisa langsung kordinasi ke H.Asmoni selaku kordinator progaram JASMAS,” tutur Sujono.
Kasus JASMAS yang ada di desa lenteng timur tersebut sebelumnya sudah pernah di laporkan ke kejaksaan setempat oleh salah satu LSM yang ada di kabupaten sumenep tetapi sampai saat ini kasus tersebut tidak ada tindak lanjutnya. Bersambung.(fjr).