Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaTeknologi

BPBD Sampang Mulai Data Desa Rawan Kekeringan

Avatar of admin
×

BPBD Sampang Mulai Data Desa Rawan Kekeringan

Sebarkan artikel ini
342f2d34 8fb6 4505 b2eb da1016d2b96b
Foto: Desa rawan kekeringan di Sampang kec karang penang. (Foto: Nora/SI)

SAMPANG, Selasa (15 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, mulai melakukan pendataan terhadap desa yang rawan kekeringan pada musim kemarau tahun 2017 ini. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya menyatakan, jika musim kemarau dimulai dari bulan Agustus sampai September mendatang.

Kepala BPBD Sampang, Anang Djoenaedi mengatakan, sementara ini terdapat 16 desa yang tersebar di 2 kecamatan yang telah mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih dengan rincian di Kecamatan Jrengik sebanyak 9 desa dan di Kecamatan Karang Penang ada 7 desa. Baca Juga: Akhirnya Gerindra Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup Sampang

Baca Juga :  Sejumlah Atlet Pamekasan Berhasil Peroleh Tujuh Medali Emas di Porprov Jatim ke VII

Menurutnya data desa yang mengalami kekeringan itu berdasarkan data lapangan atau laporan yang disampaikan oleh pihak kecamatan. “Kita belum bisa mengambil tindakan, karena tahun ini tidak ada anggaran untuk bantuan air bersih,” terangnya, Selasa (15/8).

Untuk itu pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Guna meminta bantuan dana agar bisa melakukan distribusi air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan tersebut. Baca Juga: Kapolres Sumenep Intruksikan Tembak Ditempat, Debt Collector Rampas Kendaraan di Jalan

Baca Juga :  Polres Pamekasan Ringkus Kacong Arye, Pelaku Penyebarluasan Pornografi

“Tiap tahunnya itu dulu ada anggarannya, cuma kita belajar dari temuan BPK kemarin, maka, tidak bisa dianggarkan di masing-masing SKPD tapi nanti masuknya bisa dari dana hibah atau dari provinsi,” tegasnya.

Lanjut Anang, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang mulai dilanda kekeringan untuk bersabar, sambil lalu menunggu proses pengajuan anggaran dari Jawa Timur. (nor/luk)