Blangpidie, Abdya – Suara Indonesia-News.Com – Mirhan (35) tahun pedagang ember keliling terus memukul-mukul ember sembari berteriak menjual dagangannya. Mirhan ayah dua orang anak warga Sidempuan Sumatera Utara tersebut mengaku telah melakoni pekerjaan tersebut lebih dari setahun yang lalu.
Kepada suara indonesia, Mirhan meyebutkan, dengan berjalan kaki bersama kawan-kawan seprofesi dengannya telah berjualan kehampir seluruh pelosok perkampungan yang ada di Provinsi Aceh.
”Kadang laku bang, kadang tidak,”sebutnya.
Mirhan, sambari menghusap keringatnya menyebutkan, dari perjuangan yang melelahkan tersebut, dirinya hanya mampu mengumpulkan Rp. 50 ribu keuntangan perharinya.
”Barang-barang ini kita ambil sama toke bang, keuntungan untuk kita bisa bervariasi bang,”imbuhnya polos.
Lebih lanjut, Mirhan menceritakan, dirinya menjual dagangan dengan harga yang berpariasi, mulai dari Rp. 30 ribu, Rp 40 ribu hingga dengan harga Rp. 120 ribu.
”Tergantung bahan dan besar embenya,”jelasnya singkat.
Pada kesempatan itu, Mirhan mengakui, dirinya bersama kawan-kawannya menargetkan berjualan keliling di Aceh selama setahun dengan start dari Aceh Singkil, Sabulussalam, Kota Fajar, Tapak Tuan, Abdya hingga terus ke Banda Aceh.
”Termasuk ke Sinabang, kami terus berjualan untuk kehidupan anak istri bang,”ceritanya.(N)