Warga Protes Kwalitas Proyek Bantaran Kali Kemuning Dibawah Standar - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Warga Protes Kwalitas Proyek Bantaran Kali Kemuning Dibawah Standar

×

Warga Protes Kwalitas Proyek Bantaran Kali Kemuning Dibawah Standar

Sebarkan artikel ini
ffacdb2f a5ba 456c b0b1 8da1a1f65994
Foto: Pekerjaan proyek bantaran kali kemuning di protes warga. (Foto: Nora/SI)

SAMPANG, Rabu (16 Agustus 2017) suaraindonesia-news.com – Pekerjaan proyek inspeksi bantaran sungai Kali Kamoning pada titik Jalan Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Sampang, Madura diprotes warga setempat.

Pasalnya, kualitasnya pengerjaanya diduga masih di bawah standar. Warga khawatir kondisi itu berpotensi akan cepat rusak.

“Kalau cuma dikerjakan pakai tangan mana bisa kuat, apalagi nanti informasinya akan dilalui alat berat. Seharusnya, supaya hasilnya maksimal, ya pakai alat semacam alat molen (mixer) itu,” tutur Ifa, warga sekitar pengerjaan proyek, Rabu (16/8/2017).

Baca Juga :  Bupati Sumenep Tiba Di Pulau Sapeken, Disambut Dengan Sholawat Nabi

Menanggapi adanya protes warga, Kabid Pengelolaan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang, Syaiful Muqoddas saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa telah melakukan peneguran kepada rekanan. Baca Juga: Teroris Yang Diduga Warga Kangayan, Polres Sumenep Lakukan Verifikasi

Namun, disisi lain pihaknya menjelaskan bahwa tidak semestinya harus menggunakan alat bantu seperti molen (mixer) untuk pencampuran bahan-bahan. Sebab, di dalam Rancangan Anggaran Kegiatannya (RAB) tidak dicantumkan secara spesifik penggunaan alatnya.

“Di RAB-nya hanya disebutkan menggunakan alat pencampur, ya bisa saja cuma menggunakan skup cangkul dan lainnya. Tapi memang menggunakan alat molen (mixer) hasilnya akan lebih bagus. Tapi perlu diperhatikan komposisi bahan pencampurannya juga menjadi titik tekan,” jelasnya.

Baca Juga :  Tuntut Uang Tranport, Ketua KIP Abdya Dikerumuni Anggota Linmas

Disinggung siapa rekanan dan besar anggarannya, Syaiful menyatakan bahwa tidak hafal nama kontraktor yang dipakai.

“Kalau nama CV-nya tidak hafal, tapi saya tau sama orangnya. Dan anggarannya yang disisi timur itu sekitar Rp 190 juta. Dan yang sisi barat itu tidak jauh beda anggarannya,” pungkasnya. (nor/luk).