Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Unik, Tradisi Ogoh-ogoh Sukoreno Diawali Istighosah

Avatar of admin
×

Unik, Tradisi Ogoh-ogoh Sukoreno Diawali Istighosah

Sebarkan artikel ini
Bupati Jember, dr. Hj. Faida secara simbolis melepas pawai ogoh-ogoh, didampingi Wabup Jember dan Dandim 0824 Jember. (Foto: Guntur Rahmatullah/ Suara Indonesia News)

JEMBER, Sabtu (17/3/2018) suaraindonesia-news.com – Tawur Agung Kesanga atau lebih dikenal dengan parade ogoh-ogoh merupakan serangkaian acara yang dilaksanakan Umat Hindu di seluruh Indonesia. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jember, Dr. I Nyoman Wesa Atmaja, M.Si mengatakan bahwa Tawur Agung Kesanga atau Pawai Ogoh-Ogoh ini merupakan simbol negatif dari kehidupan yang harus dibuang, tujuannya yaitu menyucikan hati masyarakat Hindu sebelum melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Masyarakat Hindu di Desa Sukoreno, Kec. Umbulsari melaksanakan Tawur Agung Kesanga dengan mengarak beberapa patung ogoh-ogoh, Jumat (16/3) malam. Menariknya, rangkaian upacara Tawur Agung Kesanga di Desa Sukoreno ini diawali dengan Istighosah yang notabene adalah kegiatan Umat Islam.

Baca Juga :  Bupati Jember Resmikan Kejurnas Terbang Layang

Inilah bentuk kerukunan yang ditunjukkan oleh masyarakat di desa ini, desa dimana masyarakatnya memeluk 3 agama yang berbeda di antaranya agama Hindu, Islam dan Kristen, dan ketiganya bisa hidup rukun berdampingan.

Baca Juga: Bupati Sumenep Tetapkan Desa Aeng Tong-Tong Sebagai Desa Keris 

“Memang saya tekankan masyarakat saya agar saling menghormati, menghargai, toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, dan Alhamdulillah masyarakat saya rukun dan saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda ini,” ucap Kepala Desa Sukoreno, H. Khoiri dalam sambutannya.

Keunikan ini pun diapresiasi oleh Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR yang menghadiri acara tersebut dan kemudian secara simbolis melepas rangkaian pawai ogoh-ogoh tadi malam.

Baca Juga :  Pasca Bentrok Massa dengan Anggota Polres Empat Lawang, Kondisi Mulai Kondusif

“Inilah Kampung Pancasila, ada Islam Hindu Kristen rukun, saya tidak pernah dengar di tempat lain, rangkaian peringatan Hari Nyepi diawali dengan Istighosah, cuma ada di Sukoreno ini,” ucap Bupati dengan wajah gembira.

Atas kerukunan yang ditunjukkan masyarakat Desa Sukoreno ini pun, Bupati Jember, dr. Hj. Faida merencanakan untuk membuat Karnaval Kerukunan Umat Beragama.

“Ini salah satu wisata religi yang harus dikembangkan, tahun ini kita akan memulai Karnaval Kerukunan Agama, supaya dunia tahu bahwa Indonesia itu rukun, Jawa Timur rukun, Jember rukun,” tegasnya.

Reporter : Guntur Rahmatullah