RIAU, Senin (31/07/2023) suaraindonesia-news.com – Pasca ditunjuk pada tanggal 05 Juli 2023 lalu sebagai koordinator Tim Reaksi Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Indonesia Provinsi Riau, Dian Wahyuni, SKM.MM.MH.Kes.CTAP langsung susun sejumlah strategi dan inisiasi program kerja.
“Program kerja TRC PPA Riau adalah Preventif, berupa penyuluhan dan sosialisasi ke kelompok masyakarat dan dunia pendidikan dan Kesehatan yang akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, PPPA, Dinas Sosial Provinsi Riau,” Ungkap Dian Wahyuni kepada suaraindonesia-news.com. Senin (31/07/2023).
Dia juga menyampaikan, TRC PPA Riau akan mengadakan work shop atau seminar yang berhubungan dengan kesehatan jasmani dan rohani dengan pembicara sesuai bidang keahlian masing-masing.
Baca Juga: Dian Wahyuni Resmi Jabat Ketua TRC PPA Provinsi Riau
Termasuk, akan berkoordinasi dan bersinergi dengan kepala Daerah, Kapolda Riau, Korem (TNI, red) salah satunya mendukung program Pemerintah tentang kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak, salah satunya Pencegahan stunting di wilayah Provinsi Riau.
“Saat ini, kegiatan TRC PPA Riau bidang Advokasi sudah berjalan khususnya konsultasi dan mediasi, Alhamdulillah sudah mulai banyak yang mau berkonsultasi dan mediasi yang dipandu langsung Ketua Bidang Advokasi Hukum TRC PPA Riau, Bobson Samsir Simbolon,” terang Praktisi Hukum Kesehatan ini.
Perempuan lulusan S2 Manajemen UISU dan S2 Hukum Kesehatan UNIKA Soegijapranata Semarang ini juga menyampaikan, program kerja yang akan ia jalankan tentu akan mengacu pada legalitas TRC PPA yang sudah berbadan Hukum terdaftar di Kementerian Hukum Dan Ham serta diakui Negara Republik Indonesia
“Yang jelas program kerja TRC PPA adalah pendampingan, bukan penggiringan untuk kepentingan atas nama pribadi yang mengatasnamakan TRC PPA,” tegas perempuan yang saat ini juga sebagai dosen.
Dian juga membeberkan, bahwa dana atau biaya yang di dapatkan sudah diatur di dalam Legalitas TRC PPA (CSR, sponsor dan donatur baik dari lembaga pemerintah atau Swasta, serta individu-individu yang tidak mengikat), jadi menurutnya, tidak ada istilah pengurus memakai dana pribadi untuk TRC PPA Riau karena sudah ada di dalam legalitas TRC PPA.
Baca Juga: Gegara Kasus Ini, Polda Kaltim Terima Penghargaan dari Kementrian PPPA dan TRC PPA Indonesia
“Jadi, stop pemerasan pada kaum perempuan atau korban dengan mengatasnamakan TRC PPA,” ujar Dian dengan tegas.
Perempuan kelahiran Duri ini juga menyampaikan jika pihaknya membuka ruang selebar-lebarnya untuk masyarakat Riau untuk dapat bergabung di TRC PPA Riau. Dengan harapan dapat membantu memberikan informasi dan mendampingi kasus KDRT, eksploitasi anak, kekerasan pada anak, dan lain-lain yang berhubungan dengan perempuan dan Anak.
“Semua elemen, baik LSM atau organisasi akan kami jadikan mitra dan saling mensupport ” tukas Dian.
Sementara Koordinator Nasional (Kornas) Tim Reaksi Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Indonesia, Jeny Claudya Lumowa mengungkapkan, diangkatnya Dian Wahyuni sebagai ketua TRC PPA Provinsi Riau yang baru dalam rangka pemantapan kinerja TRC PPA Indonesia khususnya di Provinsi Riau.
Baca Juga: Cegah Gizi Buruk dan Stunting, TRC PPA Gelar Baksos
“Saya berharap, dengan kepemimpinan yang baru ini, TRC PPA Indonesia Provinsi Riau bisa semakin tertata dengan baik kepengurusan dan kegiatan nya diharapkan sesuai jalur tidak melanggar Ad ART,” harap perempuan yang biasa di sapa Bunda Naumi itu. Kepada suaraindonesia-news.com. Senin (31/07/2023).
Lanjut Naumi, saat ini ketua TRC PPA Indonesia Provinsi Riau sedang melaksanakan tugas pertama nya yaitu menerima laporan dari para korban dari kepemimpinan sebelum nya.
Reporter: Zaini Amin
Editor: Abd. Wakid
Publisher: Nurul Anam
