Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Hukum

Suarakan Keadilan, Ratusan Aremania Kota Malang Kembali Turun Jalan

Avatar of admin
×

Suarakan Keadilan, Ratusan Aremania Kota Malang Kembali Turun Jalan

Sebarkan artikel ini
IMG 20221204 165513
Foto: Ratusan Aremania dan Aremanita kembali menggelar aksi di pertigaan Jalan Ciliwung, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

MALANG, Minggu (04/12/2022) suaraindonesia-news.com – Ratusan Aremania dan Aremanita kembali menggelar aksi di pertigaan Jalan Ciliwung, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Aremania dari wilayah Bunul, Hamid Rusdi, Glintung, Pandanwangi, Samaan, dan Sulfat tersebut telah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB siang tadi di pertigaan Jalan Ciliwung.

Kemudian, mereka berjalan longmarch sambil membawa spanduk, poster hingga keranda menuju pertigaan Jalan Letjen Sutoyo, tepatnya di depan Hotel Savana Kota Malang.

Di sana, mereka melakukan orasi hingga memanjatkan doa bersama untuk ratusan korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Kepada media ini, perwakilan Aremania, Ahmad Shodiq mengatakan, ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi turun ke jalan tersebut.

Baca Juga :  Polisi Tembak Mati DPO Terahir Pembunuh Warga di Sumenep

Pertama, tangkap para penembak gas air mata dan perwira tinggi yang bertanggungjawab penuh atas tragedi Kanjuruhan.

Lalu yang kedua, adanya penambahan pasal seperti pasal pembunuhan (338 dan 340 KUHP). Dan yang ketiga, menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat.

“Salain dari Armenia dan Aremanita Kota Malang, juga tidak banyak Aremania dari berbagai wilayah ikut di aksi menuntut keadilan bagi saudara-saudara kita,” katanya menjelaskan, Minggu (04/12).

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa tuntutan-tuntutan Aremania belum terpenuhi hingga saat ini. Sehingga, mereka akan terus turun ke jalan setiap minggunya dengan agenda besar ‘Malang Black Sunday’.

“Kami satu misi. Intinya, setiap hari Minggu akan mengadakan aksi turun jalan untuk menuntut keadilan Tragedi Kanjuruhan,” katanya menegaskan.

Adanya aksi turun jalan ini, Shodiq menambahkan sebagai simbol sakit hati bahwa masyarakat Malang berjuang sendiri meminta keadilan para korban tanpa dibantu ataupun didampingi oleh pihak yang harusnya bertanggungjawab, seperti halnya manajemen Arema FC.

“Beginilah hukum di Indonesia, keadilan sudah tidak ada. Kita sakit hati atas proses hukum yang tidak jelas. Di sini juga berjuang sendiri atas hati nurani kita,” tandasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam