Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukumKriminalNasionalPeristiwa

Senator Aceh Kecam Dugaan Pembunuhan Warga Bireuen oleh Anggota Paspampres

Avatar of admin
×

Senator Aceh Kecam Dugaan Pembunuhan Warga Bireuen oleh Anggota Paspampres

Sebarkan artikel ini
IMG 20230827 164905
Foto: Bukti kuat dugaan keterlibatan pembunuhan warga Bireuen oleh anggota Paspampres.

JAKARTA, Minggu (27/08/2023) suaraindonesia-news.com – Senator asal Aceh, anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), H. Sudirman atau lebih dikenal Haji Uma mengutuk keras tindakan oknum anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang diduga kuat sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan keji terhadap seorang warga Bireuen, Aceh.

Dikabarkan, seorang pemuda asal Bireuen, Aceh, Imam Masykur (25) warga Desa Mon Keulayu Kecamatan Gandapura ditemukan tewas secara mengenaskan. Korban sebelumnya diduga kuat diculik dan disiksa hingga meninggal dunia oleh beberapa lekaki.

Korban diketahui telah diculik sejak Sabtu (12/08) dua pekan lalu, informasi yang tersebar di kalangan warga Aceh di Jakarta, setelah dibunuh korban dibuang ke sebuah waduk.

Belum dapatkan dipastikan motif dari penculikan dan pembunuhan terhadap warga Bireuen tersebut. Namun, penganiayaan korban dalam beberapa bukti video singkat ditemukan percakapan dan permintaan pengiriman uang sebesar Rp 50 juta rupiah sebagai bentuk tebusan untuk pelaku, telah menguak pelaku pembunuhan brutal terkait.

Baca Juga: Selamat Jalan Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait

Dalam sebuah video pendek, korban terlihat memelas memohon kepada adiknya untuk meminta ibunya mengirimkan uang sebesar Rp. 50 juta segera.

Baca Juga :  Diduga Kelebihan Muatan Mobil Truk Merusak Jalan

“Dik, kirem peng 50 juta peugah bak mak beh, dek kirem peng 50 juta peugah bak mak (menangis,red), Abang ka ipoh nyoe – Dik bilang sama mamak kirimkan uang 50 juta ya, abang sedang dipukuli,” sumber video yang menampakan, bagian belakang tubuh korban telah terkelupas dan berdarah karena disiksa pelaku.

Video pendek lainnya yang diduga dikirimkan oleh pelaku kepada keluarga korban memperlihatkan, korban sedang disiksa di dalam sebuah mobil minibus yang sedang berlaju, baju korban dibuka, baju kaos merah berkerah milik korban disingkap ke leher, korban didudukan dan punggung korban dipukul berkali-kali menggunakan benda sejenis ikat pinggang. Disana juga terlihat korban menangis histeris dan memohon jangan dipukuli.

Baca Juga: Hj Mimin Slamet Junaidi : TFC Merupakan Bentuk Kreatifitas Terhadap Karya Seni Fashion

Dalam sebuah dokumentasi video lainnya, pihak keluarga sempat mengabadikan momen korban menelepon dan meminta segera mengirimkan uang yang dimaksud, dalam video itu korban menuturkan dengan nada yang lemah bahwa ia sudah tidak sanggup lagi karena dirinya terus dipukuli dan waktunya tidak banyak lagi.

Jenazah korban sempat dievakuasi ke RSPAD, Jakarta Pusat dan korban diserahkan kepada keluarga pada Kamis (24/08) kemarin oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jaya Karya berikutnya dengan laporan nomor LP-63/A-56/VIII/2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemeresan dan penganiayaan yang mengakibatkan kematian yang dilakukan oleh Praka Riswandi Manik, NRP 31130773030694, Ta Walis 3/3/III Ki C Walis yonwalprotneg Paspampres Dkk 2 (dua) orang.

Baca Juga :  Tim Shabara Polres Tuban Lakukan Pencarian Perempuan Yang Dikabarkan Hanyut Di Bengawan Solo

Saat ini foto dokumen berita acara serah terima peti mayat Imam Masykur dan video penganiayaan dirinya telah tersebar luas ke What’sApp group.

Sementara itu, Haji Uma senator yang juga pimpinan PUPR DPD RI meminta Presiden untuk turun tangan atas kasus ini. Kendati kasus ini telah ditangani oleh Pomdam Jaya, namun ia juga berharap Presiden melakukan tindakan tegas terhadap pelaku yaitu Praka. Riswandi yang merupakan anggota Paspampres dan dua temannya yang belum diketahui siapa.

“Kita tidak bisa menerima tindakan biadab ini, kita meminta bapak Presiden Jokowi untuk menindak tegas pelaku atas perbuatan biadabnya,” kata Haji Uma, Minggu (27/08).

“Walaupun kasus ini sudah ditangani oleh Pomdam Jaya, Namun kasus ini sangat mencoreng lembaga kepresiden,” katanya seraya meminta Presiden juga melakukan evaluasi terhadap kesatuan Paspampres.

Reporter : Efendi Noerdin
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam