ABDYA, Minggu (8/6) suaraindonesiamews.com – Sejumlah rumah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut, Sabtu (7/6). Selain merusak atap rumah, peristiwa ini juga menyebabkan beberapa rumah tertimpa pohon tumbang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun melalui Grup WhatsApp Tagana Abdya, hingga Sabtu malam dilaporkan tujuh unit rumah dan satu kios warga mengalami kerusakan di tiga kecamatan, yakni Manggeng, Tangan-Tangan, dan Kuala Batee.
Di Kecamatan Manggeng, terdapat empat rumah rusak. Dua rumah di Desa Pante Pirak, milik Rosmawati dan Sofian, mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon. Dua rumah lainnya, masing-masing milik Sufriadi (Desa Tangah) dan Aisyah (Desa Lhung Baroe), mengalami kerusakan pada bagian atap akibat terpaan angin kencang.
Di Kecamatan Tangan-Tangan, dilaporkan dua rumah terdampak, yakni rumah milik Rasmiati di Desa Ie Lhob, serta satu kios milik Supardi di Desa Bineh Krueng. Sementara itu, di Kecamatan Kuala Batee, satu rumah milik Herman di Desa Krueng Panto juga dilaporkan rusak akibat pohon tumbang.
Ketua Tagana Kecamatan Manggeng, Andika Rahman, menyampaikan bahwa peristiwa angin kencang disertai hujan terjadi secara mendadak.
“Saat ini kami bersama warga, TNI, dan Polri masih membantu membersihkan rumah yang tertimpa pohon. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” ujar Andika.
Ia menambahkan, sementara waktu sejumlah warga yang rumahnya masih tertimpa pohon atau mengalami kerusakan berat memilih mengungsi ke rumah kerabat terdekat, sambil menunggu proses pembersihan dan perbaikan selesai dilakukan.
Sementara itu, Ketua Tagana Kecamatan Kuala Batee, Armaita, menghimbau warga untuk lebih waspada, terutama terhadap keberadaan pohon tinggi di sekitar rumah.
“Cuaca saat ini tidak menentu. Kami menghimbau masyarakat agar mewaspadai pohon yang berpotensi membahayakan, seperti pohon kelapa atau pohon besar lainnya di dekat rumah. Bila memang dianggap berisiko, sebaiknya ditebang sebelum menimbulkan korban,” imbau Armaita.
Upaya penanganan pembersihan dan pendataan kerusakan masih terus dilakukan oleh petugas Tagana bersama warga, TNI, dan Polri di lokasi terdampak.