Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaEkonomiRegionalTeknologi

Revolusi 4.0 Hantam UMKM dan Koperasi di Jatim

Avatar of admin
×

Revolusi 4.0 Hantam UMKM dan Koperasi di Jatim

Sebarkan artikel ini
sdf 7

LAMONGAN, Sabtu (21/7/2018) suaraindonesia-news.com – Revolusi Industri yang kemudian berkembang menjadi Revolusi 4.0 jelas membuat Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) semakin terhimpit. Padahal sejatinya Koperasi dan UMKM telah menjadi nafas dari ekonomi kerakyatan.

Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, angkat bicara dalam sambutannya pada acara peringatan hari koperasi ke-71 Jawa Timur, Jumat (20/07) di pelataran parkir Stadion Surajaya Lamongan. Dirinya menegaskan bahwa perwujudan kongkrit dari ekonomi kerakyatan adalah Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Perhatian pemerintah kepada koperasi dan UMKM ini sudah benar, berada di jalan yang lurus. Sekali lagi tolong agar para insan koperasi dan UMKM ini diperhatikan oleh para pengambil kebijakan. Karena 94 persen tenaga kerja kita hidup dari situ,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016 yang dipublikasikan pada 2017, bahwa 94 persen tenaga kerja di Jawa Timur, atau sebanyak 18. 610.000 berada di sektor Koperasi dan UMKM. Sementara sisanya, atau sebanyak 333.271 kata dia, diserap oleh perusahaan besar. Jumlah Koperasi dan UMKM pun terus naik, tercatat pada tahun 2008 berada di angka 4, 2 juta kemudian naik menjadi 6,8 juta di tahun 2012.

“Angka tersebut kemudian kembali meledak ke kisaran angka 9,59 juta pada susenas 2016. Dengan rincian 4,98 juta pada sektor pertanian, serta 4,61 juta pada sektor non pertanian,” terangnya.

Baca Juga :  Permenkeu No 7/PMK.07/2020, DBHCHT Harus Sesuai Peruntukannya

Melihat gambaran perkembangan koperasi dan UMKM yang begitu pesat tersebut, tentunya para pelaku ekonomi ini membutuhkan solusi kongkrit dari pemerintah agar tidak tersingkir dari panggung Revolusi 4.0.

“Bagaikan gayung bersambut, Pemprov Jawa timur telah menyiapkan bantuan modal kepada Koperasi Wanita,” terang Soekarwo disela-sela sambutanya.

Dirinya menegaskan bahwa bantuan tersebut sudah merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakatpelaku ekonomi kecil, agar dapatbersaing dalam mempertahankan efisiensi guna mendongkrak nilai dari ideologi ekonomi kerakyatan. Di sisi lain Soekarwo menghimbau kepada perwakilan perbankan yang juga hadir di area parkir Stadion Surajaya tersebut, Dia meminta agar pihak Bank tidak ragu memberikan pinjaman kepada Koperasi dan UMKM. Karena dalam pandangannya, para pelaku ekonomi ini mempunyai NPL (Non Performance Loan) atau kredit bermasalahnya rendah.

Berbagai apresiasi juga diberikan oleh Soekarwo kepada Bupati Lamongan, Fadeli, yang sudah melangkah menghadapi Revolusi 4.0. Diantaranya dengan jalan menggiatkan perdagangan elektronik atau e commerce. Di bidang pertanian, Bupati Lamongan, seperti yang disebutkan Soekarwo sudah tidak memperhatikan off farm (produksi) saja, melainkan juga memperhatikan sisi on farm dalam usaha pengolahan dan peningkatkan nilai tambah hasil produksi.

Baca Juga :  Petugas Gabungan TNI Polri dan Satpol PP Kota Bogor Gelar Operasi Yustisi Protokol Kesehatan

“Hari ini bupati dan walikota harus belajar dari Lamongan yang masuk top 99 inovasi pelayanan publik. Dari 99 inovasi tersebut, 29 persen dari Jawa timur, inovasi ini bisa tercapai karena adanya suasana aman, nyaman dan damai, karena inovasi tidak bisa hadir dari suasana tekanan dan takut,” terang Soekarwo.

Menanggapi hal tersebut Bupati Lamongan, Fadeli menyebut upaya tersebut merupakan bagian dari arahan gubernur Jawa Timur agar daerah terus mengembangkan ekonomi lokal, meningkatkan nilai tambah, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Salah satunya melalui Tani Jago atau pertanian jagung modern yang juga masuk dalam Top 99 layanan publik di Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” terang Bupati Fadeli.

Masih menurut Fadeli, Inovasi ini tidak hanya sukses meningkatkan produksi, melainkan juga meningkatkan rasio pendapatan petani menjadi 2,5. Lebih tinggi dari pertanian tradisional yang hanya 1,9. Peringatan Hari Koperasi itu juga diwarnai dengan peragaan busana desain batik lokal Lamongan yang khas dengan motif bandeng dan lele.

Di tempat yang sama, Soekarwo bersama Fadeli kemudian meninjau Cooperative Expo Festival yang akan berlangsung hingga 22 juli mendatang.

Reporter : Ida Dwi Rokhma
Editor : Amin
Publisher : Imam