Relawan TIK Indonesia Berikan Literasi Digital ke 4.289 Siswa di Bali

DENPASAR, Rabu (1/9/2021) suaraindonesia-news.com – Dengan semangat mengembalikan gairah perekonomian di Provinsi Bali, Relawan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (Relawan TIK) Indonesia secara serentak bergerak memberikan literasi digital kepada 4.289 siswa dari 50 sekolah yang tersebar di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Provinsi Bali, Selasa (31/08/2021).

Kegiatan literasi digital dilaksanakan secara daring mengingat saat ini masih di tengah pandemi Covid-19. Adapun materi literasi digital yang diberikan meliputi kemampuan di bidang digital (digital skill) serta etika di ruang digital (digital ethics).

Kemampuan digital yang diberikan meliputi branding produk umkm, pembuatan website, teknik mengarahkan konsumen supaya bertransaksi di dunia digital, kemampuan penulisan konten iklan usaha, teknik menang dalam mesin pencari, dan banyak lagi lainnya.

“Diharapkan literasi digital yang kami berikan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali, dengan ilmu yang diterima oleh para siswa maka bisa mengarahkan usaha yang dijalankan orangtuanya di rumah,” kata Fajar Eri Dianto, Ketua Umum Relawan TIK Indonesia.

Eri menegaskan, gerakan ini mandiri dilakukan oleh Relawan TIK Indonesia sebagai tanggung jawab relawan yang bergerak di bidang TIK dalam merespon keadaan saat ini.

“Apa yang kita bisa, akan kami bantu dan saya tegaskan bahwa gerakan ini adalah gerakan kerelawanan dalam merespon kondisi Indonesia, terutama Provinsi Bali yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 saat ini,” ungkap Eri.

Sementara itu, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali yang sekaligus menjadi Ketua Panitia, I Gede Putu Krisna Juliharta mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu agenda dalam Festival TIK 2021 yang digelar di Provinsi Bali. Dia menuturkan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai sektor.

“Kami dibantu tenaga dan pikiran dari para mahasiswa STMIK Primakara, terima kasih atas dedikasi ini, juga saya mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang telah bersedia bergabung menjadi objek pemberdayaan dalam program ini, pemerintah daerah, juga banyak lagi stakeholder lainnya,” ungkap Krisna.

Dia menambahkan, selain kepada siswa-siswi, Relawan TIK juga memberikan pendampingan digital kepada 11 desa, dimana setiap desa ada 25 warga yang didampingi mengenai kemampuan digital secara langsung.

“Festival TIK ini juga kami telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, setiap hari sebelum mengikuti agenda acara diharuskan rapid antigen dengan hasil negatif, serta membatasi kuota maksimal 50% dari setiap ruangan yang dipakai,” jelasnya.

Krisna yang merupakan warga asli Bali menuturkan, pandemi Covid-19 ini membuat kehidupan masyarakat di Bali sangat terpuruk. Terlebih dengan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat, sektor pariwisata yang menjadi sektor utama mata pencaharian warga Bali terpaksa banyak ditutup.

“Mau tidak mau hidup saat ini serba digital, oleh karena itu dengan literasi digital ini diharapkan ke depannya masyarakat Bali semakin cakap digital sehingga membuat kondisi perekonomian di Bali semakin membaik,” harapnya.

Untuk diketahui, dalam acara tersebut juga diputuskan oleh Ketua Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto bahwa para mahasiswa STMIK Primakara yang membantu dalam kegiatan ini resmi menjadi Relawan TIK Komisariat STMIK Primakara.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful