PAMEKASAN, Senin (27/07/2020) suaraindonesia-news.com – Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) menggelar teatrikal untuk memprotes keberadaan jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, di Desa Angsanah, Kecamatan Palenggaan, Kabupaten Pamekasan.
Mereka yang mengenakan seragam olahraga itu melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di beberapa jalan berlubang, serta meletakkan sejumlah poster di tengah jalan yang menghubungkan Desa Angsanah ke Desa Panaan.
Korlap Aksi, Siti Aminah, mengaku kecewa lantaran hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Pamekasan enggan memperbaiki jalan yang menjadi akses lalulintas warga setempat. Terlebih, jalan yang sudah rusak parah, hancur, dan berlubang itu sering membuat sejumlah pengendara kecelakaan.
“Kami ingin jalan ini diperbaiki, sebab beberapa warga sudah sering jatuh,” katanya.
Terpisah, Kepala Desa Angsanah, Moh Mazduki menjelaskan, jika jalan itu sudah hampir empat tahun ini luput dari perbaikan. Bahkan, jika musim hujan akan bermandikan lumpur dan kalau musim kemarau maka tubuh akan berselimut debu, dan sering mengakibatkan kecelakaan.
“Kami mohon kepada pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan tersebut, apalagi jalan merupakan akses menuju ke sejumlah Pondok Pesantren, salah satunya ke Ponpes Bata-bata,” ungkapnya,
“Soal sebab rusaknya karena banyaknya truk besar bermuatan yang berlalu lalang,” katanya.
Sementara, Kadis PUPR Pamekasan, Cahya Wibawa, menuturkan, untuk ruas jalan di jalur Desa Angsanah – Panaan sudah dianggarkan. Bahkan, saat ini PUPR sudah mengajukan pelelangan ke LPSE. adapun besaran dana perbaikan tersebut sekitar 400 juta.
“Sudah kita ajukan ke LPSE jadi perbaikannya akan segera dilakukan. Mohon bersabar ya,” tutup Cahya.
Reporter : My
Editor : Amin
Publiser : Ela