Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Kriminal

Polda Kaltim Grebek Tambang Ilegal di Kawasan Lahan BOSF Samboja

Avatar of admin
×

Polda Kaltim Grebek Tambang Ilegal di Kawasan Lahan BOSF Samboja

Sebarkan artikel ini
IMG 20220928 212220
Foto: Penggerebekan tambang batu bara ilegal di kawasan lahan BOS, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (28/09/2022).

BALIKPAPAN, Rabu (28/09/2022) suaraidonesia-news.com – Polda Kaltim terus melakukan penggerebekan terhadap tambang-tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebelumnya praktek tambang ilegal berhasil di bongkar Polda Kaltim di kawasan Bukit Tengkorak di Desa Sukomulyo, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan di kawasan hutan lindung kilometer 48 Jalan Poros Balikpapan – Samarinda.

Kali ini personel Polda Kaltim bersenjata lengkap kembali melakukan penggerebekan praktek tambang ilegal yang berlokasi di kawasan lahan Borneo Orang Utan Survival (BOS) Foundation di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Rabu (28/09) siang.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutej, membenarkan adanya penggerebekan tambang batu bara yang diduga ilegal tersebut.

“Ya memang benar Polda Kaltim sedang melakukan kegiatan penggerebekan itu, namun untuk data belum kami dapatkan karena saat ini proses masih berlangsung oleh petugas di lapangan,” kata Yusuf saat dihubungi media ini melalui telepon selularnya, Rabu (28/09).

Menurut informasi dari warga yang melihat operasi penggerebekan itu mengungkapkan, petugas di lokasi tambang ilegal itu tampak mengamankan beberapa alat berat jenis Exavator, dum truk, serta beberapa orang diamankan.

Sementara Kuasa hukum BOSF Samboja, Yesaya Rohy mengatakan, bahwa sebelumnya petugas pengamanan BOSF melakukan patroli, kemudian menemukan adanya aktivitas penambangan batu bara yang masuk kawasan BOSF.

“Sebelumnya Polda Kaltim turun namun tidak ada aktivitas, lalu meminta kepada sekuriti kalau ada kegiatan segera laporkan ke Polda. Kebetulan hari ini ada kegiatan berdasarkan laporan sekuriti langsung Polda Kaltim turun dan melakukan penggerebekan,” ungkapnya.

Yesaya menceritakan, bahwa penambangan tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tergantung kondisi cuaca. Di saat cuaca panas, kata dia, dipastikan para pelaku penambangan batu bara ilegal tersebut beraktivitas.

“Kalau dua hari tidak hujan pasti mereka kerja. Ini kebetulan tidak hujan pas lagi operasi Polda turun,” ujarnya.

Dia menjelaskan, bahwa lokasi tambang batu bara itu masuk dalam kawasan BOSF di mana memiliki luas sekira 1.800 hektar yang berlokasi di KM 33, Samboja, Kutai Kartanegara.

“Lokasi itu sekitar luasan 6 sampai 7 hektar yang saat ini digerebek, kami punya ada 1.800 hektar lahan. Yang dirambah ada 300 sampai 600 hektar di bagian pesisir itu yang banyak,” sebutnya.

Yesaya mengatakan, bahwa kawasan BOSF itu terpisah, karena dilalui jalan tol. Jika ditarik garis lurus maka Tol Balikpapan – Samarinda berada di kawasan Km 26 Samboja, Kutai Kartanegara.

“Itu kan terpisah, dibagian sekarang yang digerebek itu bagian sebelah tol, kilometer 33 Jalan Poros Balikpapan – Samarinda. Kalau di jalur tolnya tepat di kilometer 26,” paparnya.

Menurutnya, aktivitas tambang batu bara itu beroperasi sejak beberapa bulan lalu. Bahkan, dia menyebut, sebelumnya juga pernah melaporkan adanya kegiatan tambangilegal tersebut.

“Awalnya ada temuan dari sekuriti bahwa di area BOSF ada penambangan batu bara, karena ada info itu kami lapor ke Polsek Samboja. Tapi karena kasus tambang, kami disarankan untuk lapor ke Polda Kaltim pada bulan lalu. Kami besurat supaya ada pengamanan karena lahan kami ditambang, dan hari ini digerebek,” urainya.

Untuk kerugian akibat penambangan batu bara itu, Yesaya mengatakan masih melakukan pendataan. Mengingat kawasan BOSF dibangun sebelumnya hanya rumput ilalang, lalu ditanami pohon yang kemudian digunakan untuk konservasi Orang Utan serta Beruang Madu.

“Kerugian belum kami hitung, itu dulu rumput liar di tanam untuk kepentingan Orang Utan dan Beruang Madu. Semus itu ditebangi dan dirusak. Nanti kami hitung, berapa jumlah pohon yang dirusak,” tandasnya.

Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam