Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita Utama

Menteri PPPA Prof Dr Yohana Yembise; 24 Juta Perempuan Indonesia Korban Kekerasan

Avatar of admin
×

Menteri PPPA Prof Dr Yohana Yembise; 24 Juta Perempuan Indonesia Korban Kekerasan

Sebarkan artikel ini
f2fab58b 3b4f 44be a6e4 bfc990fb8462
Foto : Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Prof Dr Yohana Susana Yembise, Dip, Apling, MA saat memberikan sambutan di pendapa Bupati Jember.

JEMBER, Sabtu (23 September 2017) suaraindonesia-news.comMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Prof Dr Yohana Susana Yembise, menegaskan bahwa angka kekerasan terhadap perempuan atau domestic violence masih tinggi. Ada 24 juta korban di Indonesia yang sedang on going, menderita batin.

“Dan semua itu membutuhkan trauma healing dari Pemerintah,” ujarnya.

Demikian disampaikan Menteri Yohana, di Pendopo Jember saat acara penyambutan oleh Bupati Jember dr Hj Faida, MMR, Jumat (22/9/2017) malam sebelum acara pembukaan festival enggrang di Tanoker Ledokombo, Jember esok harinya.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat potensial dan sedang menjadi perhatian dunia. Salah satunya adalah Indonesia adalah negara Islam yang terbesar penganutnya di dunia.

Negara – negara Islam  selain Indonesia juga disampaikan menjadi fokus perhatian bagi Perserikatan Bangsa – bangsa (PBB) atau dunia untuk program pemberdayaan perempuan.

Baca Juga :  Lapangan Terbang Segera Dibangun, Ini Respon Masyarakat Kangean

Diakuinya, bahwa negara – negara Islam anggota PBB telah konsen untuk itu dan melakukan pembahasan tentang masa depan negara ditentukan oleh family atau keluarga termasuk pembahasan tentang marriage (pernikahan).

Dalam Islam sendiri semua persoalan itu telah dibahas yakni bagaimana pendidikan dan peningkatan kualitas  keluarga akan menentukan masa depan negara.

Baca Juga: Menteri Yohana Nyanyi “Apuse”  di Pendopo Jember

“Kalau keluarga kuat dan baik maka negara akan kuat. Dan saya telah keliling ke penjara – penjara. Di sana ujungnya memang di persoalan keluarga serta persoalan marriage (pernikahan) masih tinggi. Angka perceraian formal dan informal masih tinggi. Dengan beragam penyebab percerian keluarga, termasuk HP  bisa memicu perceraian keluarga,” ujarnya.

Baca Juga :  Edarkan Pil Koplo Tiga Pemuda Diringkus Polisi

Untuk itu, kata Menteri Yohana, semua persoalan perempuan akan dikaji dan disiapkan benar – benar agar perempuan tidak lagi menjadi depend totally (tergantung mutlak) kepada suaminya.

“Bagaimana perempuan ke depan harus berjalan bersama, dan perempuan bisa memperkuat sumber perekonomian sendiri dalam keluarganya. Saya kalau menerima data dari kementerian kesehatan bahwa umur perempuan lebih panjng dari laki – laki, gak bisa bayangkan nantinya,” ujarnya sambil kelakar, disambut gerr hadirin.

Ke depan, perempuan Indonesia diharapkan bisa sangat membanggakan karena populasi perempuan juga akan meningkat terutama di posisi strategis pemerintahan. Karena apa pun yang terjadi kepada perempuan itu akan sangat menentukan masa depan dan berdampak ke anak  – anak. (Guntur)