JEMBER, Senin (5/8/2019) suaraindonesia-news.com – Perancang busana Indonesia yang terkenal dengan karya kebaya kontemporernya, Sianne Avantie juga tampil memeriahkan Grand Carnival JFC ke-18 dengan menampilkan 25 desain busana terbaiknya, Minggu (4/8) siang.
Bunda Anne sapaan akrabnya mengatakan bahwa tema desain busana yang ditampilkannya kali ini adalah ‘Selalu di Hati’ untuk mengenang kepergian Dynand Fariz, pendiri Jember Fashion Carnaval.
“Seluruh karya itu saya dedikasikan kepada sahabat terbaik saya almarhum Dynand Fariz, karena sejatinya karya-karyanya bagi saya selalu ada di hati. Perjuangan beliau (alm. Dynand Fariz, red) dalam membesarkan JFC telah mengharumkan Indonesia dan semoga tenang di sisi-Nya.” Kata Bunda Anne.
Desain busana ‘Selalu di Hati’ karya Anne Avantie yang ditampilkan merupakan busana kebaya dipadukan dengan corak batik yang didominasi warna emas dan hitam.
Di akhir penampilan para model, Anne Avantie keluar dan berjalan di catwalk utama sambil melambaikan tangan kepada para penonton. Dia pun menunduk dan menangis atas kepergian sahabat terbaiknya tersebut.
Kehadiran Anne Avantie untuk menepati janjinya kepada Dynand Fariz saat masih hidup. Dia mengatakan bahwa Alm. Dynand Fariz meninginkannya untuk berkolaborasi pada JFC ke-18 ini.
“Ini adalah mimpi saya dan mimpi mas Dynand untuk kolaborasi dalam ajang JFC yang digelar hari ini, namun takdir berkata lain, Dynand Fariz telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, meninggalkan kita semua,” kata Anne meneteskan air mata.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Mariska












