Ketegangan Jurnalis Menghadapi Uji Kompetensi Wartawan - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Regional

Ketegangan Jurnalis Menghadapi Uji Kompetensi Wartawan

×

Ketegangan Jurnalis Menghadapi Uji Kompetensi Wartawan

Sebarkan artikel ini
aaaaa 2
Dua Dari Kanan, Pimpinan Umum Suara Indonesia News Bersama Ketua PJI

SURABAYA, Senin (24/12/2018) suaraindonesia-news.com — Suasana saat Uji Kompetensi Wartawan di Golf graha family Surabaya, Senin (24/12/2018). Ada yang berbeda dialami oleh 15 wartawan asal Jawa Timur selama dua hari berlangsung. Itu karena aktivitas harian sebagai pencari berita mesti direlakan dan menggantinya dengan momen penuh ketegangan.

Ketegangan yang bahkan membuat para petinggi redaksi di sejumlah perusahaan media mesti membuka internet dan kembali belajar mengenai ilmu jurnalistik dengan kompetensi muda, madya dan utama

Para jurnalis pilihan mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan oleh Lembaga Uji UPN Yogyakarta.

Mendadak sejumlah wartawan berpenampilan rapi berselimut kemeja batik dari kebiasaan urakan apa adanya. Keadaan tidak beranjak membaik sesampainya di ruang utama pengujian sebab sorot mata dan wajah dingin para penguji seakan menyiratkan sebuah kalimat: “Selamat datang dan aku akan mengubah pagi cerahmu”.

Baca Juga :  Ketua Iwondes Mengutuk Keras Penganiayaan Terhadap Wartawan di Madina

Jelas itu hanya sebuah opini tanpa dasar. Namun yang mengherankan melekatnya rasa ketegangan padahal bahan yang diujikan adalah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh wartawan.

“Meski yang diujikan adalah pekerjaan sehari-hari tapi tetap saja tegang,” ujar salah satu wartawan senior Bahtiar sebelum ujian berlangsung dalam obrolan ringan bersama kopi hitam hangat yang disediakan panitia.

Tidak ada sekat antara redaktur atau reporter, karena saat itu semua memiliki satu kesamaan nasib yakni ketegangan dan kecemasan akan tidak lulus kompetensi. Hal tersebut tergambar ketika salah satu Pimpinan Umum SKU suara indonesia, Qadar Maufirah yang mengikuti ujian kategori utama mengungkapkan kegelisahannya kepada sejumlah reporter lainnya

Sebanyak 10 wartawan pada akhirnya dinyatakan kompeten dan lulus ujian dengan tiga kategori yakni muda, madya dan utama.

“Sebanyak 10 peserta dinyatakan lulus dan empat orang tidak lulus,” ujar salah seorang penguji Dr Susilastuti selepas acara penutupan UKW.

Baca Juga :  Pelantikan Pengurus PMII, Wabup Jember Minta Jaga NKRI

Nilai yang diberikan penguji minimal harus sebesar 70 untuk setiap mata ujian. Sebab jika mendapat rentang nilai di bawah angka tersebut akan dinyatakan tidak lulus karena sistemnya bukan berupa akumulasi.

Apresiasi selamat diungkapkan oleh Ketua PJI Perkumpulan Jurnalis Indonesia, Hartanto Bukhori pada 10 peserta yang sinyatakan kompeten.

UKW merupakan realisasi dari Peraturan Dewan Pers Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan dalam mengupayakan perbaikan pemberitaan melalui unsur paling mendasar yakni kualitas dan kredibilitas wartawan bersertifikasi.

Beruntunglah kepada SKU Suara Indonesia yang didaulat dengan predikat terbaik dalam kompetensi utama saat digelarnya uji kompetensi termasuk juga SKU Soerabaya News Week yang turut lulus dari empat pimpinan media yang dianggap tidak lulus. (Tim)