Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Kasat Shabara Polres Tuban Hadiri Apel 1000 Relawan Kurangi Bencana

Avatar of admin
×

Kasat Shabara Polres Tuban Hadiri Apel 1000 Relawan Kurangi Bencana

Sebarkan artikel ini
IMG 20161025 WA0043 e1477388853614
Gambar: tengah Kasat Shabara AKP Eko Adi Wibowo, SH

Reporter: Mustain

Tuban, Selasa 25/10/2016 (suaraindonesia-news.com) – Paradigma baru untuk penanggulangan bencana perlu disadari bahwa kompleksitas dari strategi penanganan permasalahan bencana memerlukan suatu kerjasama dan dukungan semua pihak dalam penanggulangannya.

Seribu relawan dari berbagai unsur termasuk masyarakat dilibatkan dalam apel siaga pengurangan risiko bencana alam.

Apel siaga yang dilaksanakan di lapangan Bendung Gerak Sungai Bengawan Solo Desa Simorejo, Kecamatan, Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Selasa (25/10/16),Ikut hadir Kepala PelaksanaBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiyono.

Apel yang dipimpin langsung oleh Bupati Tuban, Fathul Huda bersama Seribu relawan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tuban.

Baca Juga :  Kopi Organik Semeru Produk Andalan Desa Pasrujambe

Selain relawan dari Forum PRB, Apel diikuti oleh instansi dan kesatuan lain seperti dari Polres Tuban, Kodim, Dishub, Dinkes, PMI, Dinas PU, Dinsos Tagana, dan Pol PP.

Secara simbolis bupati mengenakan pita dan menyerahkan peralatan yang akan digunakan untuk Aksi Bersih-bersih Sungai.

Dalam kesempatan ini, suaraindonesia-news.com menghubungi Kasat Sabhara Polres Tuban, AKP Eko Adi Wibowo, SH menyatakan.

“Seperti apa yang dikatakan bapak Bupati dalam sambutannya bahwa Kabupaten Tuban khususnya Wilayah jalur Sungai Bengawan Solo menjadi bagian dari wilayah yang rawan bencana,terutama banjir longsor.

“Untuk itu sesuai arahan bapak Kapolres, dalam penanggulangannya terutama dalam upaya mengembangkan budaya pengurangan risiko bencana, sehingga dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Lumajang: Balos Ini Sebuah Komitmen Pemkab Demi Mengoptimalkan Potensi Batik Lumajang

Gerakan Pengurangan Risiko Bencana merupakan sebuah investasi jangka panjang untuk membangun ketangguhan penanggulangan bencana dengan mewujudkan peningkatan pemahamanan PRB yang melibatkan peran aktif lintas masyarakat, lintas sektor bahkan lintas negara.

AKP, Eko Edi Wibowo menambahkan, upaya penanggulangan bencana memerlukan keterlibatan dan kerjasama menyeluruh dari berbagai pihak.

“Pemerintah tidak akan mampu melakukan upaya pengurangan risiko bencana tanpa didukung dari masyarakat dan dari pihak lain, termasuk dari pelaku dunia usaha,” pungkasnya.