Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaRegional

Harga Pupuk Subsidi Melambung, Pj Gubernur Aceh Diminta Dengarkan Jeritan Hati Petani

Avatar of admin
×

Harga Pupuk Subsidi Melambung, Pj Gubernur Aceh Diminta Dengarkan Jeritan Hati Petani

Sebarkan artikel ini
IMG 20240528 161611
Foto: Ilustrasi

ACEH, Selasa (28/05/2024) suaraindonesia-news.com – Petani di Aceh tak berkutik, selain kuota pupuk subsidi berkurang, harga yang harus ditebus petani di kios pengecer kian melambung, meskipun pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), tapi tak berlaku untuk petani di Aceh.

Sejumlah petani di beberapa daerah di Aceh yang di wawancarai media ini, mengaku mengeluh melambung nya harga tebus pupuk subsidi di kios kios pengecer, bahkan petani mengatakan belum pernah merasakan harga pupuk subsidi.

“Kami belum pernah menebus pupuk subsidi sesuai HET, bahkan harga tebus 150 ribu sampai 160 ribu per sak,” ungkap Mahyiddin petani di Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (28/5).

Selanjutnya kata Mahyiddin, ada petani yang dimintai KTP, tapi enggan menyerahkan karena cuma kios pengecer yang di untungkan.

“Yang mengambil keuntungan cuma kios pengecer, jadi untuk apa harus diserahkan KTP untuk didaftarkan di RDKK,” ujarnya.

Petani asal Matang Kuli Kabupaten Aceh Utara mengungkapkan hal yang sama, subsidi pemerintah hanya berlaku untuk Distributor dan Kios pengecer, sementara petani belum merasakan bantuan subsidi pupuk dari Pemerintah.

“Selama ini yang menikmati harga pupuk subsidi hanya mereka pemilik kios dan distributor,” cetus Mahlil.

Sementara sebagian besar petani tergolong miskin, seharusnya dengan ada subsidi pupuk dari Pemerintah akan meringankan biaya produksi.

Baca Juga :  PT Bapco Layangkan Somasi, Warga Tiga Desa di Aceh Utara Pertanyakan Legalitas HGU

Baca Juga: Polda Aceh dan Jajaran Siap Amankan Pilkada Serentak 2024

“Biaya produksi semakin tinggi, seharusnya dengan adanya bantuan subsidi pupuk dari Pemerintah akan mengurangi beban petani, ini sama saja dengan tidak ada subsidi,” tandas Mahlil.

Seharusnya kata Mahlil, mereka bisa merasakan bagaimana jeritan hati petani dengan kondisi ekonomi morat marit, bukan sebalik nya mereka tega ambil keuntungan di atas penderitaan petani.

“Ini bukan membantu, tapi mereka ikut menzalimi petani,” tukas Mahlil.

Dengan kondisi harga pupuk kian melambung, petani berharap perhatian khusus Pj Gubernur untuk menangani persoalaan harga pupuk.

“Pak Pj Gubernur tolong lah bantu kaum petani, untuk meringankan harga pupuk makin tinggi,” pungkas Mahlil.

Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri