Reporter: Nazli Md.
Abdya-Aceh, Selasa (31/1/2017) suaraindonesia-news.com-Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Balangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya), tidak akan bersaing dengan tengkulak (agen) untuk membeli gabah kering padi (GKP) pada masyarakat,di MT Gadu Rendengan 2016/2017.
Hal tersebut di ungkapkan, Kepala Bulog Sub Divre IV Balangpidie, Abdya H Armia Darsah kepada Suaraindonesia-news.com, bahwa Bulog tidak akan bersaing dengan agen dalam membeli gabah kering padi petani jelang panen raya, dan tidak membelinya diatas harga yang ditetapkan pemerintah (HPP).
”Jika kita membeli saya takutkan agen akan lebih menaikkan harga beli mereka, jika begitu pasti berdampak terhadap naiknya harga beras di pasaran, tentu membuat warga yang bukan petani padi kewalahan,”jelasnya.
Disamping itu sebut Armia, seharusnya masyarakat petani padi senang dengan harga gabah kering padi saat ini, yang mencapai Rp 5.300 perkilo, tentu ini akan membuat petani lebih diuntungkan dan sejahtera, Bulog mungkin akan membeli Gabah Kering Padi (GKP)sebanyak 5 ribu ton lebih, pada akhir Februari nantiknya.
“Bulog Sub Divre IV Blangpidie saat ini masih mempunyai stok beras 2 ribu ton, cukup untuk empat bulan kedapan, kalaupun harga gabah kering padi di Abdya tidak juga stabil, kita akan mengisi pesedian dari pusat, untuk kesejahteraan masyarakat miskin diabdya, ”demikian ujar Armia.
Menurut salah seorang petani padi didesa gelumpang payong kecamatan Blangpidie, Hamdani, mengatakan, kita bersyukur kepada allah Swt, pada musim panen yang lalu harga gabah Rp, 4.000 per kilo dan panen kali ini naik Rp,53000, per kilogram.
“Semoga harga gabah ini tidak mengalami penurunan lagi, dalam hal ini sangat diperlukan pengawasan pemerintah dalam menstabilkan harga gabah, agar para petani di abdya tidak merasa kecewa dengan hasil panen,” ujar Hamdani.