Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang para Gubernur dan Bupati yang daerahnya rawan bencana kebakaran hutan dan lahan, bertempat di Istana Presiden. Selasa(24/01)
Turut mendampingi Danrem 042 Gapu Kolonel Inf. Refrizal, Kapolda Jambi Brijed Pol. Yazid Fanani, Unsur Forkompimda Provinsi Jambi dan Bupati se provinsi jambi, Kepala Biro Organisasi Provinsi Jambi Rahmad Hidayat, Kepala Dinas Kehutanan Irman Syah, Serta Forkompimda Kabupaten Se Provinsi Jambi.
Zumi Zola juga mengutip pembicaraan presiden,” Kerugian Negara akibat kebakaran hutan dan lahan selama tahun 2015 yang lalu mencapai 220 triliun, sedangkan untuk provinsi jambi sendiri kata Gubernur mencapai 12 triliun, dengan luas total lahan yang terbakar seluas 130.000.Ha, dengan titik panas (Hotspot) sebanyak 1.564 yang tersebar di provinsi jambi. Belum lagi kerugian masalah kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.
Zola mengatakan, Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) selama tahun 2015 lalu, yang mengakibatkan kabut asap yang sangat pekat dan merusak lingkungan, termasuk lahan gambut telah menjadi pembelajaran yang sangat berharga, dengan harapan agar kebakaran hutan dan lahan, tidak terjadi lagi di provinsi jambi.
Pada kesempatan ini Zola juga mengemukakan,” kepala daerah tak boleh ragu-ragu menetapkan suatu daerah dalam keadaan darurat Kebakaran Hutan dan Lahan.” ungkapnya
Dikatakan Gubernur, untuk ditahun mendatang pemerintah akan bertindak tegas terhadap perusahan-perusahan yang masih membuka lahan dengan cara dibakar.
Pemadaman karhutla di Provinsi Jambi, lanjut Zola, akan terus berkerja sama dengan menggandeng TNI, Polri, Manggala Agni, masyarakat, dan tentunya dengan bantuan Pemerintah Pusat.
Selain itu Gubernur juga menghimbau Khusus untuk perusahaan yang berada di provinsi jambi untuk ikut membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” saya dan Korem, polda sudah menekankan agar perusahaan turut mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, perusahaan harus memonitor dan ikut memadamkan kebakaran jika terjadi kebakaran di areal perusahaan Dan perusahaan harus menyediakan peralatan untuk pemadaman kebakaran, sebagai antisipasi,”ujarnya.