SUMENEP, Jumat (20/06) suaraindonesia-news.com — Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Festival Desa Wisata 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor pariwisata yang berbasis pada potensi dan partisipasi masyarakat desa.
Festival ini menjadi ajang promosi potensi lokal dari berbagai desa di Sumenep, seperti wisata alam, religi, budaya, sejarah, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional. Acara pembukaan menampilkan beragam kekayaan lokal yang menjadi daya tarik wisata unggulan masing-masing desa.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan bahwa festival ini tidak sekadar menjadi ruang hiburan, namun juga momentum untuk memperkuat identitas desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Festival Desa Wisata bukan hanya pameran budaya, tetapi langkah nyata untuk mendorong kemandirian ekonomi desa melalui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat,” ujarnya saat membuka acara pada Kamis (19/06/2025) malam.
Fauzi menegaskan, potensi desa harus dikemas secara menarik agar memiliki daya saing. Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menciptakan produk wisata yang berkelanjutan.
“Pengembangan desa wisata harus disertai strategi pemasaran yang tepat, termasuk penggunaan teknologi digital dan media kreatif agar dapat dikenal lebih luas,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta semangat gotong royong dalam membangun ekosistem pariwisata desa. Menurutnya, keberhasilan desa wisata tidak hanya diukur dari kunjungan wisatawan, tetapi juga dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
“Dengan semangat kolektif dan dukungan semua pihak, desa-desa di Sumenep dapat tumbuh menjadi destinasi yang berdaya saing sekaligus menjaga kelestarian budaya dan alamnya,” tutup Fauzi.
Festival Desa Wisata 2025 ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari dan melibatkan berbagai pelaku usaha lokal, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), serta pelajar dan masyarakat umum sebagai peserta dan pengunjung.