Pamekasan, Suara Indonesia-News.Com – Serangkaian Acara Budaya Pengembangan Batik Pamekasan ditutup dengan Fashion Show Batik di pasar 17 Agustus 1945 Pamekasa, Madura, Jawa Timur, Minggu (13/12).
Dari pantauan suaraindonesia-news.com terlihat antusias pengunjung menyerbu acara tersebut.
Hadir dalam acara itu para pecinta batik dari Luar madura. Diantaranya, Kibas dari surabaya dan Sekarjagat Yogyakarta.
Bahkan, mereka terlihat memborong batik pamekasan di Pasar 17. “Ada keunikan tersendiri dari batik pamekasan. Kami tertarik ke batik Pamekasan.” Ujar salah satu pengunjung dari sekar jagat.
Sayangnya menurut perempuan cantik yang enggan disebutkan namanya menuturkan, Pasar 17 masih tidak dilengkapi dengan ATM.
“Kami sampek kehabisan uang yang mau membeli batik. Akses ATM disini jauh.” Tururnya.
Sementara, Bambang Edy Suparpto kepala Disperindag Pamekasan mengatakan, pihaknya akan segera menguapayakan Ajungan Tunai Mandiri (ATM) di pasar 17 ini.
“Ini masih langkah awal dari kami. Selanjutnya, akan kami upayakan fasilitas tambahan yang mendukung lainnya. Termasuk ATM.”kata Edy.
Bambang menjelaskan, serangkaian kegiatan itu merupakan cara Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk merangsang industri Batik Pamekasan agar bisa berkembang.
“Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan, tidak cukup sekali saja. Jangan sampek pengrajin dan pedagang batik menjadi lesu.” Ujar Bambang.
Reporter : Addarori Ibnu Wardi
