PAMEKASAN, Senin (30 Oktober 2017) suaraindonesia-news.com – Sebanyak 26 group drum band dari beberapa beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Pamekasan ikut memeriahkan hari jadi Pamekasan yang ke 487, Senin (30/10).
Acara yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berlangsung cukup meriah, antraktif ini diadakan di area monumen Arek Lancor. Sedangkan rute yang diambil dari Arlan menuju depan pendopo Bupati Pamekasan.
Dalam laporan sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Achmad Sjaifuddin mengatakan, dalam harjad Pamekasan ke 487, merupakan bentuk kegiatan yang sangat besar manfaatnya bagi pengembangan seni budaya dan penguatan ekonomi kreatif serta penguatan jati diri masyarakat Pamekasan.
“Selain itu juga sebagai upaya mensosialisasikan nilai-nilai sejarah, karya cipta dan eksistensi di media promosi yang efektif tentang potensi kekayaan budaya daerah, salah satunya drum band,” jelasnya.
Menurutnya, festival drum band carnival diadakan guna menggali dan mengembangkan potensi kelompok musik drumband yang tersebar di beberapa lembaga pendidikan yang ada di Bumi Gerbang Salam.
“Sehingga untuk mengembangkan dan melestarikan musik drum band di Pamekasan, generasi muda kita beri ruang untuk berkreasi dan berkarya serta berprestasi di bidangnya,” ujarnya.
Acara drum band carnival dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan Halil Asyhari, dimana dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia dalam acara tersebut.
“Semoga di masa-masa yang akan datang, kegiatan drum band carnival ini menjadi penyemangat dalam kehidupan sehari-hari,” kata politisi PPP.
Sementara saat dilepas, setiap peserta di beri waktu 5 menit untuk unjuk kebolehannya yang antraktif panggung kehormatan.
Dalam acara tersebut juga dihadiri seluruh Forpimda beserta istri, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan para tamu undangan lainnya.
Acara drum band carnival ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Pamekasan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya animo masyarakat yang berbondong-bondong berjejer disepanjang jalan yang dilalui peserta.(My/it)
