Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Kriminal

Dinsos P3A Sumenep Gelar Diskusi Panel, Fokus Tekan Angka Kasus Kekerasan

Avatar of admin
×

Dinsos P3A Sumenep Gelar Diskusi Panel, Fokus Tekan Angka Kasus Kekerasan

Sebarkan artikel ini
IMG 20230328 200838
Foto: Diskusi Panel oleh Dinsos P3A Sumenep dihadiri Bupati Achmad Fauzi dengan tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral” sukses digelar.

SUMENEP, Selasa (28/03/2023) suaraindonesia-news – Maraknya kasus kekerasan di Sumenep menjadi perhatian Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) setempat.

Kepala Dinsos P3A Sumenep, Achmad Dzulkarnain menyampaikan, persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan data, pada tahun 2022 tercatat kejadian kekerasan ada 49 kasus, sedangkan di tahun 2023 sampai bulan Maret sudah di angka 16 kasus.

Menurutnya di tahun 2022 kasus penelantaran terdapat 8, KDRT 11 kasus, pencabulan 10 kasus, pemerkosaan 2 kasus, pelecehan seksual 1 kasus, penganiayaan 5 kasus, ITE 1 kasus.

“Pada tahun 2023 ini diawal tahun telah terjadi pencabulan 11 kasus pelecehan seksual 1 kasus, penemuan bayi 1 kasus, KDRT 1 kasus, dan penganiayaan 1 kasus,” terangnya.

Untuk meminimalisir timbulnya persoalan yang sama, kata Zul, akrab disapa, pihaknya menggelar diskusi panel dengan tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari Degradasi Moral”.

Baca Juga :  Tumpukan Batu Diatas Rel Kereta Api Wilayah Jatiroto, Masih Lidik Polsek

Diketahui, kegiatan tersebut berlangsung di Hotel de Baghraf Sumenep yang hadiri sejumlah narasumber, dan dihadiri langsung Bupati Achmad Fauzi, Selasa (28/3/2023).

Lebih lanjut Zulkarnain mengatakan, bahaya tindakan kekerasan akan berdampak negatif yang serius bagi korban dan lingkungan.

Oleh sebab itu, akibat tindakan kekerasan tidak hanya pada masalah individual tapi masalah keluarga dan masyarakat, sehingga melalui acara itu dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi tidak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Baca Juga :  Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Satu Orang, Berikut Identitasnya

Pihaknya berharap, dari para pemangku kebijakan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak, lintas sektor dan seluruh lembaga lainnya bisa menyatukan persepsi terkait urusan moral anak bangsa.

“Sehingga, persepsi yang sama dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar lebih dekat dengan keluarganya, dan lebih peduli terhadap lingkungannya,” tukasnya.

Reporter: Ari
Editor: Wakid Maulana
Publisher: Nurul Anam