BLORA, Senin (23/6) suaraindonesia-news.com – Desa Nglengkir, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, mencatatkan langkah awal yang signifikan dengan menjadi desa pertama di daerah tersebut yang menjalankan Program Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan dan Peduli Anak (Kampung KB RPPA).
Kegiatan sosialisasi dan advokasi program tersebut digelar di Balai Desa Nglengkir pada Senin pagi pukul 08.00 WIB, melibatkan kolaborasi lintas sektor antara Dinas Sosial Kabupaten Blora, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB), TP PKK Kabupaten, serta tokoh masyarakat setempat.
Kepala Desa Nglengkir, Suparman, menyampaikan komitmennya untuk menjalankan program ini secara berkelanjutan. Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam membangun lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
“Kami akan mendampingi program ini sampai tuntas, demi menciptakan desa yang aman bagi perempuan untuk bersuara dan tempat anak-anak tumbuh dengan bahagia,” ujarnya.
Program Kampung KB RPPA bertujuan untuk menciptakan lingkungan desa yang mendorong kesetaraan gender dan perlindungan terhadap kelompok rentan. Beberapa tujuan utama program ini antara lain:
- Melindungi perempuan dan anak dari kekerasan dan diskriminasi.
- Meningkatkan fasilitas publik yang mendukung keadilan gender.
- Memperluas peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan ekonomi.
- Mengurangi ketimpangan struktural dalam kehidupan sosial masyarakat.
Camat Bogorejo, Ruswanto, S.T., turut mengapresiasi semangat partisipasi warga Desa Nglengkir dalam menyukseskan program ini. Ia menilai inisiatif masyarakat menjadi modal penting dalam menciptakan perubahan sosial yang berdampak luas.
“Antusiasme warga menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih sangat kuat. Ini menjadi contoh bahwa perubahan bisa dimulai dari desa,” katanya.
Dengan implementasi program Kampung KB RPPA di Desa Nglengkir, Kabupaten Blora diharapkan semakin mendekati visi pembangunan desa yang inklusif, ramah bagi perempuan dan anak, serta berlandaskan nilai keadilan sosial.
