PEKALONGAN, Rabu (1/4/2019) suaraindonesia-news.com – Belakangan masyarakat Kota Pekalongan dihebohkan dengan peredaran coklat mermaid beracun. Kendati sudah menelan korban jiwa, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Dindagkop-UMKM) Kota Pekalongan belum bisa menyabut peredarannya. Ini karena, Dindagkop masih menunggu hasil laboratorium dari BPOM Kota Semarang.
Menilik temuan 60 coklat mermaid di Pasar Podosugih Kota Pekalongan, Dindagkop segera membentuk tim pengawas. Gunanya mencegah masifnya peredaran coklat beracun tersebut.
Baca Juga: Kawal Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten, Pemkab Pekalongan Kirim Tenaga Medis
“Tim sudah dibentuk dan menyisir sejumlah pasar sejak Selasa (30/4) kemarin, termasuk Pasar Podosugih,” jelas Kepala Dindagkop-UKM, Zainul Hakim.
Ia menambahkan, selain melakukan pengawasan terhadap barang yang dijual pedagang. Tim juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait produk makanan yang belum terverifikasi BPOM. Hal ini dirasa penting, apalagi jelang datangnya bulan suci Ramadhan.
“Jelang Ramadhan biasanya marak pedagang menjual produk kedaluwarsa. Kami terus memantau, jika ditemukan pelanggaran akan kamu tindak, baik berupa imbauan, ataupun penyitaan,” tegas Zainul.
Reporter : Arsyad
Editor : Amin
Publisher : Dewi












