Berita UtamaPendidikanRegional

Sempat Ricuh, Aksi Front Mahasiswa IAIN Menggugat Boikot Pembelajaran di IAIN Ternate

×

Sempat Ricuh, Aksi Front Mahasiswa IAIN Menggugat Boikot Pembelajaran di IAIN Ternate

Sebarkan artikel ini
sfsffs
Aksi Front Mahasiswa IAIN Menggugat Boikot Pembelajaran di IAIN Ternate

TERNATE, Kamis (30/11/2017) suaraindonesia-news.com – Unjuk rasa yang di lakukan oleh sejumlah mahasiswa IAIN Ternate, yang mengatasnamakan front mahasiswa IAIN menggugat, Kamis, (30/11/17). Bertempat di depan gedung Rektorat Iain Ternate, Jl. Lumba-Lumba Kelurahan Dufa-Dufa, kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara. Sempat terjadi baku pukul antara masa aksi dengan sejumlah anggota Menwa.

pantauan media, Unjuk rasa yang di laksanakan pada pukul 8:30 Wit, terlihat aman, satu persatu orator begantian menyampaikan bobotan orasinya.

Dalam orasinya salah satu orator menyampaikan tuntutan di antaranya, hentikan diskriminasi terhadap mahasiswa, evaluasi kinerja dosen, perbaiki fasilitas kampus, (radio, micro teaching, perpustakaan dll.) Dan kejelasan pencabutan beasiswa terhadap mahasiswa.

Namun berselang, Ban bekas sudah di bakar di sekitaran masa aksi yang membuat kumpulan asap hitam mengepul di udara dan masa aksi melakukan pemboikotan di sejumlah ruangan belajar.

Baca Juga: Hendak Mengirim Sabu, Ginting Diciduk BNN 

Menurut Salah satu mahasiswa IAIN Ternate yang enggan namanya di sebut, mengatakan kami di minta keluar dari kelas dan segera bergabung deng masa aksi padahal kami sedang dalam proses belajar mengajar di kelas.

“Katanya ini demi kepentingan mahasiswa,” ungkapnya kesal.

Masa aksi mendesak agar di lakukan hering terbuka oleh masa aksi dan pihak lembaga dalam hal ini Rektor Iain Ternate.

Saling dorong pun terjadi antara masa aksi tiba -tiba lemparan dus kosong dari masa aksi ke arah bapak/ ibu dosen dan pegawai di sekitar ruangan rektorat.

Serentak perkelelahian pun tak dapat terelekan, saling kejar antara pihak menwa, pegawai dan masa aksi terjadi saling baku pukul.

Julfandi Gani salah satu mahasiswa fakultas syariah menyesalkan sikap yang di ambil oleh pihak menwa padahal kami hanya menyampaikan aspirasi yang menjadi tuntutan mahasiswa menurutnya ini bukan panggung tinju.

Ijul sapannya menduga ada oknum yang mencoba mengagalkan aksi yang terjadi tadi hingga terjadi keributan antara menwa dan masa aksi.

Padahal aksi ini adalah aksi damai. Unjuk rasa berakhir dengan hering bersama dengan bapak Rektor dan mendengarkan aspirasi yang di sampaikan oleh masa aksi dan siap menindaklanjuti. (GM/Jie)