Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPolitik

BRJ: Ada Rasa Takut Kalah Dibalik Tidak Maunya Ahok Untuk Cuti

Avatar of admin
×

BRJ: Ada Rasa Takut Kalah Dibalik Tidak Maunya Ahok Untuk Cuti

Sebarkan artikel ini
IMG 20160914 110108

Reporter: Hasan

Jakarta, Rabu 14/09/2016 (suaraindonesia-news.com) – Ketidak konfidennya Ahok dalam menolak cuti petahana bisa dipastikan bahwa Ahok telah membuka secara telanjang kelemahannya bahwa tanpa menggunakan perangkat kekuasaan sebagai mobilitas dan istrumen politik birokasi membuat Ahok pasti Kalah.

Sperti yang disampaikan oleh Koordinator Barisan Rakyat Jakarta (BRJ) Ridwan La Ode Bona, Rabu (14/09/2016).

“Ketidak konfidennya Ahok dalam menolak cuti petahana, ini bisa membuktikan bahwa dirinya takut kalah tanpa menggunakan perangkat kekuasaan,” jelasnya.

Tidak cukup dengan dibackUp media- media besar sebagai sponsor utama pencitraan dan sebagai alat tukar popularitasnya membuat Ahok sampai detik ini masih belum yakin akan kemenangannya.

Pertanyaannya, kalau memang dengan topangan media-media maenstream dengan mempublikasikan secara membabi buta” tentang kemenangan Ahok, mengapa Ahok harus menambah lagi deretan kontroversi dan kekurangannya dalam desain kemenangan politiknya dengan mencoba melakukan Judicial Review ke MK? Tanya Ridwan La Ode B.

Baca Juga :  Akan Launching Kampung Zakat, Kemenag Sumenep Ajak Semua Pihak Terkait Komitmen Optimalkan Kampung Zakat

Koordinator Barisan Relawan Rakyat Jakarta ini melanjutkan, Belum Lagi publikasi Hasil survey yang tiada henti-hentinya meracuni rakyat Jakarta dengan opini tidak sehat dan tidak berimbang yang konon kata lembaga survey tersebut Ahok diatas angin dengan calon lain.

Lalu mengapa Ahok masih saja mencari jalan lain untuk tidak bisa cuti? Setelah begitu sesumbar dan angkuh mengatakan bahwa akan mengikuti Pilgub Melalui Jalur Independent namun akhirnya berlabuh juga dengan jalur parpol dan meninggalkan TEMAN AHOK yang dianggap “tidak Becus” mengumpulkan KTP.

Ahok pun ketipu dengan gerombolan Teman Ahok. Akhirnya Ahok yang Suka Nipu Parpol kena Batunya dengan ketipu teman Ahok. Pertanyaan ini mengandung makna yang cukup dalam secara politik.

Baca Juga :  HPSN 2019, Ini yang Dilakukan Polres Tanjab Barat

“Ini bentuk ketidak konsistenan seorang Basuki Cahaya Purnama alias Ahok sekaligus bentuk dari keangkuhannya,” imbuhnya.

Jawabanya tidak lain adalah Ahok sampai saat ini masih belum nyaman dan belum yakin akan memenangkan pertarungan politik DKI Jakarta dengan beckupan media-media besar, pemodal besar, kinerjanya yang “katanya” baik, lembaga survey dan lain-lain,” pungkas Laode yang biasa dipanggil ini.

Dan faktor dukungan birokrasi salah satunya sangat besar membantu bagi Ahok untuk memenangkan PilGub DKI pada februari 2017 mendatang.

“Disinilah jalan lain yang bisa membantu Ahok untuk menggunakan kekuasaan sebagai instrumen politiknya yang dalam kalkulasi politik sangat menguntungkan bagi Incumbent,” tutup Laode.