KOTA BATU, Suara Indonesia-News.Com – Para petani bunga piqoh di Desa Gunung Sari kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Bulan Dhul Al Hijjah atau istilah orang jawa bulan Besar ini kebanjiran rezeki, permintaan bunga piqoh naik ckup dratis dibanding hari-hari biasa. Musim kemanten kali ini mereka kebanjiran permintaan.
Lukman Petani bunga piqoh desa Gunung sari, saat ditemui, Sabtu siang (3/10) mengaku bahwa sekitar 20 hari lalu dan hingga sekarang permintaan bunga piqoh cukup tinggi, ini karena dipengaruhi dalam bulan besar dalam penanggalan jawa banyak acara pernikahan dan bunga piqoh yang biasa untuk hiasan dekorasi banyak di cari konsumen di bulan ini
“Ya Alhamdulillah, dengan datangnya bulan besar dalam penanggalan jawa ternyata juga berimbas positif pada petani bunga piqoh di desa Gunung Sari, dan petani disini semua pada kebanjiran permintaan”kata Lukman.
Kata dia, bunga piqoh adalah bunga yang biasa di gunakan untuk dekorasi hajatan kemantin dan di bulan besar dalam penanggalan jawa adalah bulan yang baik untuk menggelar acara pernikahan atau hajatan.
Menurutnya, jika pada bulan besar ini dirinya kebanjiran permintaan baik dari kota Batu ataupun luar kota. Untuk setiap harinya dirinya menjual sebanyak 30 ikat bunga piqoh.
Jumlah tersebut menurut lukman, sebenarnya masih kurang untuk memenuhi permintaan konsumen yang sangat besar di bulan ini, selain itu akibat tingginya permintaah bunga piqoh harga bunga piqoh juga mengalami kenaikan dari Rp 8.000 perikat kini naik menjadi Rp 10.000 per ikat.
Sementara itu di musim kemarau ini produksi bunga piqoh mengalami penurunan lantaran sulitnya para petani mendapatkan pasokan air (Adi Wiyono)