Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Haraga daging sapi dan cabe di Pasar besar kota Batu menjelang Lebaran ini terus mengalami kenaikan, tetapi hasil pantauan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) kota Batu, kenaikan tersebut dinilai wajar. Hal itu seiring dengan permintaan pasar yang terus mengalami peningkatan.
Wiwiek Sukesi wakil ketua TPID saat ditemui usai Sidak pantau harga di Pasar besar Batu, Selasa (14/7) mengatakan kenaikan harga daging sapid an cabe selain dampat permintaan tinggi juga karena factor terbatasnya pasokan.

“Ya memang betul harga sapi dan cabe rawit yang mengalami kenaikan, daging sapi dari Rp 90 Ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram, sedangkan cabe dari harga Rp 26 ribu perkilonya kini naik menjadi Rp 32 ribu perkilogram” ungkap Wiwiek
Ia menduga kenaikan harga kebutuhan pokok ini di sebabkan oleh naiknya permintaan dari masyarakat sedangkan pasokan justru lancar dan tidak ada kendala sama sekali. “Insya Allah pasokan aman hingga lebaran nanti. Dan masyarakat tidak usah cemas soal kebutuhan pokok “ jelasnya.
Ditanya soal harga daging sapi yang terus mengalami kenaikan, Wiwiek dengan tegas, pihaknya tidak akan melakukan tindakan lantaran kenaikan tidak mencapai 50 persen
TPID ini kembali melakukan sidak ke pasar tradisional kota batu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui fluktuasi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang lebaran tahun ini
“Dalam sidak ini, TPID telah melakukan dialog dengan para pedagang tentang kenaikan sejumlah kebutuhan pokok menjelang lebaran dan juga menanyakan berbagai kendala yang di hadapi oleh para pedagang selama berjualan di bulan puasa ini” jelasnya
Kios pedagang pasar yang di datangi TPID, kata di, diantaranya kios sembako, kios sayur dan bumbu –bumbu dapur dan kios para penjual daging ayam dan sapi yang semuanya berada di pasar tradisional kota Batu
Sementara itu Umi salah satu pedagang di Pasar tradisonal Batu, membenarkan harga daging mengalami kenaikan. “Ya kami hanya menyesuaikan saja, kalau harga pokoknya naik saya juga harus mengikuti. Kalau tidak demikian ya Rugi mas” tutur Umi. (Adi Wiyono).