Berita UtamaRegional

Jelang Lebaran, Guru Honorer K2 di Sumemep Harus Gigit Jari

Avatar of admin
×

Jelang Lebaran, Guru Honorer K2 di Sumemep Harus Gigit Jari

Sebarkan artikel ini
dfvg
Ilustrasi

SUMENEP, Jumat (08/06/2018) suaraindonesia-news.com – Rasa pilu banyak dirasa oleh ribuan honorer K2 (kategori dua) atas kebijakan pemerintah yang menyediakan dana Rp 35,76 triliun untuk THR PNS dan gaji ke-13.

Di saat mereka sedang berjuang agar bisa diangkat menjadi CPNS, pemerintah menaikkan THR bagi PNS, TNI/Polri serta pensiunan. Mereka merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari kebijakan yang diambil Presiden Jokowi ini.

Seperti yang dirasakan ribuan guru honorer K2 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, nasib guru honorer K2 di kabupaten paling timur Pulau Madura terpaksa harus gigit jari. Bagaimana tidak, di saat ASN mendapat THR dan gaji ke-13, honorer K2 THR saja tak dapat.

“Sungguh tragis nasib guru honorer K2 di Kabupaten Sumenep jelang lebaran tahun ini, karena setelah mengajukan untuk mendapatkan THR, pemerintah terkesan abai. Kondisi ini seolah menganaktirikan kinerja kami yang selama ini berkontribusi besar untuk memajukan anak bangsa,” kata Ketua Forum Guru Honorer K2 Sumenep, Abd. Rahman, Jumat (8/6)

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI Ke - 76, PLN Berikan Promo Tambah Daya Ke Pelanggan, Berikut Penjelasan Manajer UP3 Nias

Karena itu, pihaknya mempertanyakan penghargaan pemerintah kepada para tenaga honorer K2. Kondisi seperti ini ia nilai sudah tak masuk akal.

“Pemandangan seperti ini jelas mengabaikan pengabdian para guru honorer K2 yang di lapangan bekerja penuh waktu, sedang nasibnya diabakan oleh pemerintah, ini tidak masuk akal, masihkan pemerintah memiliki rasa iba, kami yang sudah layak dibantu malah tidak dapat apa-apa,” tegasnya.

Tidak hanya itu, lanjut mantan aktivis PMII ini, selain tak dapat THR, dana insentif yang sudah menjadi hak 1,700 guru honorer K2 di ujung timur pulau garam tidak dicairkan.

Baca Juga :  Tim DM Blusukan Dikawasan Padat Penduduk Kelurahan Menteng

Bahkan yang lebih parah, menurutnya, dana insentif sebesar Rp 350 ribu per bulan, hingga sekarang belum dicairkan. Padahal, sambung dia, sebentar lagi sudah mau lebaran, dan bank sudah akan libur.

“Mirisnya, selain kami tidak dapat THR, dana insentif Rp 350.000,- per bulan pun sampai saat ini tidak kunjung dicairkan, kami menilai, ini langkah mundur pemerintah,” terangnya.

Dijelaskan, dana insentif yang mestinya cair untuk digunakan saat lebaran, sampai sekarang belum juga ada kejelasan. Menurutnya harapan untuk cair sangat kecil karena hari ini, Jum’at (8/6) sudah merupakan hari terakhir masuk kerja.

“Mulai lusa kantor dan perbankan sudah akan libur panjang. Tipis harapan dana tersebut untuk kami peroleh sekedar membantu meringankan beban kebutuhan hari raya,” pungkasnya.

Reporter : Syaiful
Editor : Agira
Publisher : Imam