PATI, Senin (24/10/2022) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan klien, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pati menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga, antara lain Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus (UMK), Kadin Pati, LPK Nissan Fortuna, IPWL Ayodya Mandiri Jepara dan Pusat Pengembangan Anak (PPA).
Kerjasama tersebut ditandai Penandatanganan Perjanjian Kerjasama tentang Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakat (Pokmas Lipas), di Resto Sapto Renggo Pati, hari ini.
Kepala Bapas Pati, Muhamad Nurseha mengatakan, perjanjian kerjasama itu merupakan agenda penting bagi pihaknya, sehubungan pelaksanaan program dan tugas selaku pembimbing klien.
Menurutnya, ada 3 pilar penting dalam sukses pembinaan, meliputi petugas, klien itu sendiri dan masyarakat.
“Tidak akan berhasil program tanpa ada sinergitas antara ketiganya. Secara konsep sudah berjalan demikian dan selalu sinergi dengan masyarakat untuk yang terbaik bagi klien,” kata Nurseha, Senin (24/10).
Dia menambahkan, pembinaan terhadap klien, merupakan upaya pemerintah untuk membekali mereka saat kembali di tengah kehidupan masyarakat.
“Sementara kami juga bertugas dalam pendampingan anak yang berhadapan dengan masalah hukum. Ketika merekomendasikan klien anak, maka menitipkan kembali ke orang tua adalah yang terbaik. Tapi bila tidak memungkinkan, bisa ke tempat tertentu atau tempat sosial,” tambahnya.
Maka, lanjut Nurseha, menjalin kerjasama, salah satunya dengan PPA dan menitipkan klien anak ke tempat itu, merupakan langkah tepat, untuk tumbuh kembang anak.
Timbulnya peristiwa tindak pidana, ungkap Nurseha, terjadi terkadang diluar yang dikehendaki oleh pelaku, karena situasi yang memaksa atau tidak mendukung, sehingga timbul pelanggaran hukum.
“Harapan kami, kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pembinaan klien dapat terus dikembangkan. Terima kasih atas dukungan semua pihak”, ucap Nurseha.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UMK, Hidayatullah menjelaskan, konstitusi mengamanatkan bahwa menjadi kewajiban dan tugas bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
“Bahwa kondisi kualitas pendidikan kita memprihatinkan karena tingkat literasi kita berada pada peringkat 10 negara terbawah,” ungkap Hidayatullah.
Indikasi tersebut, lanjutnya, menunjukkan kualitas pendidikan perlu dipacu dan dikembangkan, karena ke depan kondisinya adalah persaingan kualitas bidang pendidikan.
Reporter : Usman
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam