Suara Indonesia-News.Com, Sumenep – Gara-gara ongkos pekerjaannya tidak dibayar oleh kontraktor, pekerja renovasi UPTD Puskesmas di Desa Legung, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Jawa Timur, nekat mencopot dua pintu puskesmas yang baru selesai dikerjakannya.
Daun pintu yang menjadi sasaran pekerja untuk mengganti ongkos pekerjaannya, adalah pintu utama, dan pintu ruang UGD. Akibatnya, puskesmas yang menelan biaya Rp 400 juta dari dana APBD 2014 itu, bolong karena dua pintunya dicopot oleh pekerjanya.
”Waktu kami kesana kemarin, kami melihat ruang utama dan ruang UGD tidak berpintu. Lalu saya tanyakan kepada kepala dinas, katanya pintunya diambil oleh tukangnya karena tidak dibayar oleh kontraktor,” kata Moh. Hanafi, wakil ketua DPRD Sumenep, Rabu (21/1/2015).
Selain itu, politisi Partai Demokrat asal kepulauan, juga menemukan kejanggalan lain, seperti kualitas bangunan jelek, dan atapnya terlihat. ada yang bocor. Padahal, gedung tersebut baru diserah terimakan oleh kontraktor pada Dinas Kesehatan.
”Kami memang tidak tahu rinci RAB-nya, tapi kalau hasil bangunannya seperti ini, tidak masuk akal jika menghabiskan dana Rp 400 juta,” sesalnya.
Pihaknya berharap, dengan banyaknya temuan dan kejanggalan di puskesmas Legung, pemerintah melalui dinas terkait, supaya menekan rekanan agar memperbaiki gedung tersebut. Apalagi masih ada dana pemeliharaan sebesar 5 persen.
Sementara A Fatoni, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, membenarkan semua temuan DPRD dilapangan. Dan pihaknya mengaku sudah mendapat laporan jauh hari sebelumnya, tentang dua pintu di Puskesmas Leggung, yang diambil pekerjanya. Namun persoalan tersebut sudah bisa diselesaikan, dua pintu yang sebelumnya sempat diambil pekerjanya. Sudah dipasang kembali.
“Sebenarnya minggu lalu mereka berjanji akan mengembalikan dua pintu itu, namun tidak jadi dan baru dikembalikan kemarin, sekarang semuanya sudah beres termasuk atap yang bocor sudah diperbaiki,” Pungkas A. Fatoni. (udin/zai).